Ads

Selasa, 30 Mei 2023, Mei 30, 2023 WIB
Last Updated 2023-05-30T09:36:07Z
Nusa Utara

Diduga Pasangan Sesama Jenis Umbar 'Kemesraan' Di Medsos, Serang : Usir Saja Mereka Dari Sangihe

Cuplikan gambar diduga pasangan sesama jenis yg viral di salah satuplatform media sosial.



JOURNALTELEGRAF - Viralnya aksi tak senonoh yang dipertontonkan oleh oknum General Manager (GM) inisial EK alias Edo pada salah satu platform media sosial kini jadi atensi publik. Bahkan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh oknum GM tersebut telah tayang dalam pemberitaan disalah satu media, dimana mendapat kecaman dari tokoh masyarakat.


Berdasarkan isi dalam pemberitaan media tersebut, oknum GM yang bekerja di Tahuna Water Park dan Sport Center bersama pasangan prianya; Yang diduga sesama jenis  mengumbar kemesraan (berciuman bibir) dan diunggah ke hadapan publik melalui salah satu platform media sosial.


Kedua oknum tersebut diduga sebagai pasangan sesama jenis atau lebih dikenal dengan istilah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual and Transgender); Yang secara hukum agama jelas tidak diperbolehkan. Bahkan terlebih telah mencoreng keberadaan Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai tanah adat yang terus memelihara nilai-nilai adat, budaya dan budi luhur serta moral yang baik.


Perihal viralnya aksi tak senonoh tersebut, Tokoh Muda Sangihe, Ronny Paulus Serang juga angkat suara. Serang merasa berang ketika mengetahui perbuatan yang dinilainya telah merusak moral bagi anak muda di Sangihe.


"Hal yang viral ini sangat meresahkan, dan merusak moral terutama anak-anak kita yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe," berangnya.


Serang juga dengan tegas meminta pihak manajemen Tahuna Water Park dan Sport Center agar tidak menyepelekan situasi ini.


"Kami meminta para pemberi kerja terutama dari manajemen Tahuna Water Park dan Sport Center untuk mengusut tuntas apa yang terjadi ini, karena video yang viral ini sangat meresahkan bagi anak-anak kita," ujarnya.


Sebagai salah satu Putra Daerah, Serang juga mengharapkan sekiranya para pencari nafkah yang berasal dari luar daerah tetap menjunjung tinggi nilai-nilai adat, budaya dan moral yang ada ditempat dimana mereka bekerja.


"Kita pahami bahwa mereka ini orang luar yang mencari makan di Sangihe, bekerja di Sangihe. Saya tidak anti orang luar yang bekerja di Sangihe, tetapi bila kedatangan mereka disini hanya merusak moral, lebih baik diusir saja," tukasnya.


Perihal situasi yang bisa dikatakan telah mencoreng keberadaan Kabupaten Kepulauan Sangihe atau tanah Tampungang Lawo sebagai tanah adat dan kearifannya, Serang mengharapkan Badan Adat Kabupaten Kepulauan Sangihe agar mengambil langkah terkait perbuatan 'tercela' yang dipertontonkan ini.


"Kami meminta para tetua adat, dewan adat, silahkan bersuara terkait hal ini. Kalau perlu berdemo saja di tempat mereka bekerja kalau ini tidak diusut tuntas karena ini meresahkan dan merusak moral anak-anak kita," pungkasnya.



Reporter/Editor : Dendy Abram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar