JOURNALTELEGRAF - Situasi pasca bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado dari hasil pantauan di sejumlah wilayah terdampak, warga masih berjibaku melakukan pembersihan sisa sisa banjir baik di jalan maupun di dalam rumah mereka.
"Susah mo kase bersih, torang kekurangan peralatan," kata Hafit salah satu warga Bailang, Minggu (29/1/2023).
Keterbatasan peralatan ini juga dikeluhkan warga di Tuminting dan Paaldua serta beberapa wilayah lain yang terdampak
"Torang kase bersih dengan alat seadanya, dari pada mo batunggu alat nda ada. Cuma kalau ada alat dari pemerintah proses pembersihan lebe cepat ," ucap Hasan dengan aksen daerah.
Sebagai informasi, BNPB memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) untuk Kota Manado sebesar 500 juta dan logistik 250 juta serta peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, 25 tenda ukuran 3x4 dan 25 tenda ukuran 4x4.
Kemudian untuk Provinsi Sulawesi Utara sebesar 700 juta dan logistik 300 juta serta peralatan meliputi selimut 3.000 lembar, matras 3.000 buah, terpal 3.000 unit, 50 buah tenda ukuran 3x4 dan 50 buah tenda ukuran 4x4.
Pemerintah Kota Manado sendiri telah menetapkan status tanggap darurat pasca Banjir dan longsor yang melanda ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Jumat pagi (27/1/2023).
Status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023 terhitung sejak tanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023.
Reporter : Art Makinggung
Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar