Ads

Minggu, 27 November 2022, November 27, 2022 WIB
Last Updated 2022-11-27T14:13:14Z
Sulawesi Tengah

Inovasi Budidaya Ikan Nila, Dinas Kelautan dan Perikanan Buol Perkenalkan Sistem Bioflok

Foto : Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buol saat meninjau lokasi kolam percontohan bioflok (ist)



JOURNALTELEGRAF - Dinas Kelautan dan Perikanan  Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah terus melakukan inovasi dalam mengembangkan budidaya perikanan air tawar di daerah tersebut.


Salah satunya melalui budidaya ikan mujair dan nila dengan menggunakan aistem bioflok disalah satu kolam percontohan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buol.


Muhammad Kachfi Marjuni, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buol kepada Journaltelegraf menyampaikan bahwa penerapan dan pengembangan budidaya ikan nila dan mujair dengan sistem bioflok merupakan hasil inovasi tanpa henti yang terus dilakukan oleh DJPB terhadap teknologi yang efektif dan efisien termasuk dalam penggunaan sumberdaya air, lahan dan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim.


”Fenomena perubahan iklim, penurunan kualitas lingkungan global, perkembangan dan ledakan jumlah penduduk merupakan tantangan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan sehingga mau tidak mau harus diantisipasi, karena secara langsung akan berdampak pada penurunan suplai bahan pangan bagi masyarakat," ujar Muhammad Kacfi saat melakukan peninjauan ke lokasi kolam percontohan, Minggu (27/11/2022).


Menurutnya, penerapan teknologi sistem bioflok untuk ikan nila tidak terlepas dari filosofi bahwa ikan ini secara alami merupakan ikan herbivora dan mampu mencerna flok yang tersusun atas berbagai mikroorganisme, yaitu bakteri, algae, zooplankton, fitoplankton, dan bahan organik sebagai bagian  sumber makanannya.


"Sistem bioflok pada pembesaran ikan nila mampu meningkatkan produktivitas hingga 25 – 30 kg/m3 atau 12-15 kali lipat jika dibandingkan dengan di kolam biasa yaitu sebanyak 2 kg/m3," katanya.


Sementara untuk pakan yang diberikan agar lebih meningkatkan hasil bobot ikan itu sendiri, Muhammad Kacfi mangatakan   pihaknya melakukan fermentasi dengan membuat pakan organik tanpa kimia.



"Cara inidapat menghemat biaya pakan anogranik buatan pabrik. Dimana dari proses fermentasi tersebut, dihasilkan enzim yang dapat memperbaiki nilai nutrisi pakan dan manfaat-manfaat lain. Diantaranya, meningkatkan daya cerna serat kasar. Meningkatkan kandungan protein. Meningkatkan nilai nutrisi pada pakan.Menurunkan kadar asam fitat (zat antinutrisi yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi pada pakan dan Mempercepat pertumbuhan ikan nila," pungkasnya.


Reporter : Syabru

Editor : Arham Licin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar