Ads

Rabu, 01 Juni 2022, Juni 01, 2022 WIB
Last Updated 2022-06-01T09:39:47Z
BolmongBolmutBolsel

Tanpa Sepengetahuan Sangadi, Aparat Desa Paku Kebiri Pencairan BLT




JOURNALTELEGRAF-Penyaluran Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT DD) di Desa Paku tidak seluruhnya berjalan mulus. 

Betapa tidak, dibalik pendistribusian bantuan langsung tunai DD, justru ada yang bertindak melakukan pungutan liar (pungli), mulai dari pemotongan dana sebesar Rp.50 ribu per satu PKM.


Kasus pungli yang terjadi dalam pemcairan BLT Dana Desa ini, terjadi di Desa Paku, Kecamatan Bolangitan Barat.


Warga yang menjadi korban bukan hanya satu dua orang. Tetapi, diduga kuat mencapai puluhan orang. 


Hal ini telah disampaikan oleh warga desa setempat yang enggan dipublikasi namanya kepada Journaltelegraf.com. 


Sekertaris Desa Paku Mudrik Lomuli saat dikonfirmasi melalui telepon seluler milik kepala Desa telah membenarka adanya pemotongan dalam pencairan BLT DD.


"Pemotongan dana sebesar Rp 50 dalam satu PKM ini guna kelangsungan pembangunan 
tempat wudhu di Mesjid Al-Mu'minun Desa Paku,"ujar Lomuli, Selasa (31/5/2022).




Sementara itu, Kepala Desa Paku dalam hal ini Sangadi Nas Ponamon mengatakan, sebagai Sangadi dirinya tidak perna memerintahkan kepada aparat desa untuk melakukan pemotongan dalam pencairan BLT DD tersebut.


"Bahkan saya pun tidak tau kalau ada aparat saya yang bertindak demikian, karena BLT itu tidak bisa ada potongan apapun didalam pencairannya," kata Nas. 


"Dana tersebut toh untuk warga yang wajib menerimah,"tuturnya tegas.


Sangadi pun menjelaskan, memang ada pungutan derma kepada masyarakat Desa Paku untuk pembamgunan tempat wudhu di masjid. 


Tetapi menurut dia, derma tersebut tidak dipungut secara paksa, hanya diperuntukan bagi siapa yang ihklas dan berkesempatan. 


"Artinya derma ini hanya sebagai bentuk keihklasan saja, tidak untuk memaksakan masyarakat, apalagi sampai melakukan pemotongan dalam pencairan BLT DD,"jelas Sangadi.



Reporter: Irsan Manggopa
Editor: Ewin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar