JOURNALTELEGRAF-Merasa dirugikan oleh nelayan Takalar, puluhan nelayan Bulukumba geruduk Kantor Dinas Kelautan dan Gedung DPRD Bulukumba.
Puluhan nelayan ini protes terkait nelayan Takalar yang melakukan aktivitas penangkapan ikan di wilayah perairan Bulukumba.
Diduga nelayan Takalar melakukan kegiatan penangkapan ikan di perairan Bulukumba sejak hari Senin (16/5) dengan menggunakan lampu sebanyak 200 unit sebagai lampu penerangan yang dinilai sangat merugikan nelayan lokal Bulukumba yang hanya menggunakan peralatan seadanya.
Tak hanya melakukan aksi demo di kantor Cabang Dinas Kelautan, para nelayan ini pun sambangi kantor DPRD.
Mereka mendesak DPRD Bulukumba agar secepat mungkin menyampaikan kepada pemerintah Kabupaten Takalar agar nelayan Takalar tidak melakukan aktivitas di perairan Bulukumba.
Kapolsek Ujung Bulu, AKP H.Nuryadin menjelaskan, Pada pukul 03.00 Wita nelayan lokal Bulukumba mendatangi kapal nelayan asal Kabupaten Takalar yang sedang melakukan penangkapan Ikan.
Kemudian meminta untuk menghentikan aktivitas penangkapan ikan tersebut, untuk menghindari amukan nelayan lokal yang resah karena dianggap telah merugikan nelayan lokal.
Kemudian Pada Pukul 05.00 Wita, Personil mengamankan tiga orang nelayan Takalar guna menghindari terjadinya amukan massa.
Tak sampai disitu, para nelayan Bulukumba dimediasi denga tiga nelayan Takalar oleh DPR, yang mana nelayan Takalar berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
“Alhamdulillah permasalahan tersebut sudah selesai tanpa adanya gesekan diantara ke dua belah pihak," katanya.
"Nelayan Takalar telah membuat pernyataan tidak akan melakukan penangkapan ikan di wilayah Kabupaten Bulukumba sampai batas waktu yang belum ditentukan oleh kantor cabang Dinas Kelautan wilayah selatan selaku penanggung jawab perikanan tangkap dari 0 s.d 12 Mil untuk wilayah Kabupaten Jeneponto, Bantaeng dan Bulukumba," Nuryadin.
Saat ini ketiga nelayan asal Kabupaten Takalar sudah dipulangkan dan nelayan Bulukumba telah beraktivitas seperti biasanya.
Reporter/Editor : Ewin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar