Ads

Sabtu, 05 Maret 2022, Maret 05, 2022 WIB
Last Updated 2022-03-05T10:38:31Z
BITUNG

36 Tahun Jadi Nelayan, Om Yohanis Tak Pernah Tersentuh Bantuan Pemerintah



Foto : Yohanis Tumei, Nelayan Kota Bitung (Licin)




JOURNALTELEGRAF - Lahir di Kelurahan Pintukota, Kecamatan Lembeh Utara 62 tahun silam, Yohanis Tumei sehari hari berprofesi sebagai nelayan. Pekerjaan ini dilakoninya sejak masih berusia 26 tahun.



Yohanis ke laut menggunakan perahu miliknya yang terlihat sudah berusia tua dan memiliki banyak tambalan di sana sini. Menurutnya, penghasilan memancing suntung (sejenus cumi,Red) terkadang hanya cukup untuk bisa memenuhi kebutuhan makan keluarganya setiap hari.



Setelah dipotong biaya bahan bakar dan bekal makanan serta transportasi dari rumah ke tempat perahunya ditambatkan, Yohanis lebih sering membawa Rp30-50  ribu uang hasil jerih payahnya sehari semalam bergelut dengan ombak dan terik matahari serta dinginnya angin laut diwaktu malam.



"Perahu saya titip di pantai Dodik dan setiap hari saya harus mengeluarkan transport dari rumah di Kelurahan Madidir Unet, totalnya biaya setiap hari itu Rp100 ribu," katanya lirih.



Selama 36 tahun menggeluti pekerjaan sebagai nelayan, Yohanis juga mengakui jika belum pernah mendapatkan bantuan, padahal pria paruh baya yang memiliki 3 anak ini adalah anggota salah satu kelompok nelayan.



"Pernah kelompok kami memasukkan permohonan bantuan di Dinas Kelautan dan Perikanan, tapi sudah bertahun tahun tidak pernah dapat," jelasnya.



Yohanis berharap di pemerintahan Maurits Mantiri dan Hengky Honandar ini, nasib nelayan kecil seperti dirinya bisa mendapatkan perhatian khusus.



"Kami hanya meminta pak Walikota bisa memperhatikan nasib kami yang tidak pernah merasakan seperti apa bantuan pemerintah, teman teman yang lain dapat tapi kenapa saya tidak pernah dapat," ucapnya menutup perbincangan dengan Journaltelegraf.com, Sabtu (5/03/2022).




Reporter/Editor : Arhamdila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar