Ads

JournalTelegraf
Rabu, 01 September 2021, September 01, 2021 WIB
Last Updated 2021-09-01T12:06:33Z
Morowali utaraSulawesi Tenggara

RDP Bersama DPRD dan Pemkab Morut, PT. GNI Sebut Rekrutmen Sudah Sesuai Prosedur

HRD PT. GNI saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Legislator Morowali Utara (Morut) yang dipimpin Ketua DPRD Morut, Megawati Ambo Assa bersama kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Asisten I Sekretariat Daerah (Setda). (Foto : JT)


JOURNALTELEGRAF - Human Resources Development (HRD) PT. Gunbuster Nickel Industri (GNI), Anto Erjanto mengatakan pihaknya telah menegakan seluruh prosedur rekrutmen calon karyawan sesuai regulasi.

Hal ini diungkapkan Anto dalam rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Morowali Utara (Morut) yang dipimpin Ketua DPRD Morut, Megawati Ambo Assa bersama kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) mewakili Bupati, serta pihak terkait lainnya, Rabu (1/9/2021).

“Soal mereka disuruh mengepel, saya pikir itu adalah salah satu cara untuk membiasakan calon karyawan agar disiplin menjaga kebersihan. Itu juga untuk kesehatan mereka. Kalau soal tempat tinggal, kami sudah menyediahkan kos yang layak,” jelas Anto yang datang didampingi dua rekan lainnya.

Lanjut Anto, jumlah penghuni disesuaikan dengan luasan kos atau mess.

"Mulai dari 4 orang penghuni, hingga 7 orang untuk mess ukuran perumahan BTN. Namun, beberapa waktu lalu terjadi masalah karena ulah salah satu calon karyawan. Salah satu calon karyawan membawa pacar ke mess. Dalam mess ada satu kamar, ruang tamu dan dapur. Nah, pasangan itu menempati kamar, sedangkan rekan lainnya tidur di luar kamar,” beber Anto Erjanto melalui salah satu rekan bagian HRD PT GNI lainnya.
 
Anto juga mengungkapkan terdapat mess lainnya yang ketambahan penghuni warga asal Morut namun tidak tercatat sebagai peserta training.

"Warga itu menjual di sekitaran Morosi lalu numpang tinggal bersama peserta training. Semua itu kenyataan yang kami dapati di lapangan berdasarkan hasil infestigasi. Kami punya buktinya, juga ada berita acara,” bebernya.
 
Untuk masalah rekrutmen karyawan, Anto Erjanto menegaskan, pihaknya memprioritaskan kearifan lokal dengan mengutamakan penerimaan karyawan bagi putra putri asal Morut.

"Itulah yang juga menjadi penekanan owner GNI kepada pejabat perusahaan. GNI juga berusaha adil dan bijak dalam membuka lowongan dengan berkoordinasi kepada pemerintah kecamatan dan desa se-Morut. Untuk kelancaran komunikasi dibuatlah grup Whatsapp," jelasnya.
 
Lanjutnya, Perusahaan juga menerapkan jatah 20 calon karyawan setiap kecamatan dengan sistem rekrutmen bertahap hingga memenuhi seluruh kebutuhan perusahaan.

"Sejauh ini, PT GNI telah memberangkatkan 738 peserta training. Namun 50 orang diantaranya memilih memundurkan diri dengan berbagai alasan," jelasnya lagi.
 
PT. GNI sendiri menargetkan hingga tahun depan akan menyerap total 42.000 tenaga kerja (naker) jika 56 tungku telah running.

Jumlah kebutuhan naker tersebut nantinya akan mengisi sejumlah posisi, diantaranya PLTU, operator alat berat, kru smelter, kontrol room dan lain sebagainya.
 
Anto Erjanto mengapresiasi langkah DPRD dan eksekutif Morut yang telah memanggil pihak perusahaan untuk menyampaikan seluruh keluhan masyarakat.

Menurutnya, aduan itu bermanfaat bagi perusahaan untuk memperbaiki diri serta mengoreksi berbagai kekurangan.

Diketahui, RDP digelar setelah adanya laporan masyarakat ke Legislator Morut terkait perlakuan manajemen PT. GNI terhadap calon karyawan yang diluar prosedur dan fasilitas tempat tinggal yang tidak layak kepada calon karyawan peserta training di Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Reporter : Artomo Lagaronda
Editor : Simon Ronal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar