Ads

Selasa, 07 September 2021, September 07, 2021 WIB
Last Updated 2021-09-20T08:17:34Z
Sulsel

Nyali Ketua Buruh Balombessie Langsung Ciut, Aksi Moker Hanya Gertak Sambal


foto : (istimewa) buruh perkebunan karet PT.Lonsum Bulukumba, Sulawesi Selatan



JOURNALTELEGRAF-Bukan hanya Ramli Sp, sekarang giliran Abdul Salam ketua buruh Balombessie kembali menuai kritikan pedas dari pekerja perkebunan karet PT.Lonsum di Kabupaten Bulukumba Sulsel. 


Hal itu terjadi setelah sang ketua membatalkan aksi mogok kerja (moker) secara sepihak dengan berdalih agar pekerja tidak kenak mangkir.


Sebelumnya, Abdul Salam juga menuai kritikan lantaran status jabatannya yang belum sah sebagai ketua buruh di Pengurus Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan SPSI. 


Akan tetapi sang ketua belum dilantik ini tak mau berkomentar jauh atas keputusannya membatalkan mogok kerja yang akan direncanakan pada hari ini tanggal 7 sampai dengan 9 September 2021.


"Isu moker sudah 100% jadi moker 0%. Begini kah induknya (ketua) menelantarkan anaknya (buruh). Hari ini bilang A, bsok bilang B sehingga hasilnya 0 (Nol besar), " tulis Basri Lampe pemerhati buruh di WAG dengan emotikon ketawa, Selasa (7/9/2021).


"Kasian saja dengar keluarga selaku karyawan di rumah, Dia bilang apakah hari ini jadi moker? Ada bilang jadi moker ada bilang tidak jadi," tulisnya.


Tak hanya itu, menurut sang advocad ini, seharusnya moker tetap berjalan karena sudah berkekuatan hukum tetap.


"Dan hari ini juga diputuskan bersama pihak pimpinan apakah moker dilanjutkan sampai besok dan lusa atau tidak," ucap Basri.


"Kalau tujuan moker hari ini tercapai maka turun kerja besok, kalau belum, iya jangan dulu. Dan saya kira putusan itu sudah berkekuatan hukum tetap, sudah inkracht, apanya lagi. Mau diuji?" tegas PP IMM ini.


Tak hanya itu, jebolan aktivis mahasiswa UMI ini juga mengingatkan ketua PUK, untuk melakukan tugasnya dengan baik, ia menyarankan untuk mengonsolidasikan atau memperkuat hubungan persatuan antara buruh yang ada di Bulukumba khusunya di Balombessie.


"Sekali lagi saya ingatkan kepada ketua PUK lakukan tugasnya dengan baik, konsolidasikan degan baik sama anggota PUK sehingga hasilnya baik untuk buruh," tutur Basri.


"Tapi kalau lagi lagi ketua dan pengurus PUK belum dilantik, iya itu belum sah sebagai pengurus. Jadi diharapkan, selama pengurus PUK belum dilantik seharusnya jangan ada potongan iuran dulu yang 5ribu itu per karyawan," tegasnya.



"Ah sudah lah jangan lagi di persoalkan itu saudaraku. Yang jelas pak Salam sudah jadi warga negara yang baik karena taat aturan pemerintah," timpal Andi Syarifuddin Senior Mandor.


Selain itu pengurus PC SP.PP SPSI Kadir Baido juga ikut mengomentari atas gagalnya moker ini, dirinya berujar sang ketua tidak paham di organisasi, bahkan pengalaman ketua dalam berlembaga tidak ada.


"Kalau orang paham betul itu pak ukki tapi kan tidak paham untuk berserikat, makanya yang salah adalah yang terima masuk calon. Lagian pada waktu itu seolah.olah orang baru mau berserikat karena tidak mengikuti aturan AD/ART," timpal Kadir Baido.


Sebelumnya Kadir yang dikenal vocal ini juga perna melontarkan pernyataan kontroversi bahwa sang ketua hanya sebagai lambang di serikat pekerja. 


Hingga berita ini diterbitkan belum ada pernyataan resmi dari ketua Serikat Pekerja baik dari pengurus cabang SP.PP SPSI maupun tiga PUK yang ada di Bulukumba. Awak media mencoba meminta tanggapan kepada ketua namun hasilnya nihil. Seolah alergi dengan wartawan.




Reporter/ Editor : Ewin











Tidak ada komentar:

Posting Komentar