JOURNALTELEGRAF - Meski pembelajaran tatap muka belum bisa dilakukan di Kota Bitung dimasa pandemi seperti ini, akan tetapi pendidikan harus terus dilakukan meski secara daring.
Valdi Besse guru MTS Negri 1 Bitung ini tawarkan konsep, agar bisa melaksanakan pembelajaran cara tatap muka dengan cara shift pergeseran atau penetapan jam belajar di sekolah.
"Kalau alasannya adalah kerumunan siswa, saya menawarkan konsep bagaimana kalau siswa yang datang sekolah itu dibagi shift," beber Valdeli kepada wartawan journaltelegraf.com, Rabu (11/8/2021).
Menurutnya, selain mematuhi protokol kesehatan dengan cara yang ketat, dengan pembagian shift proses belajar mengajar jauh lebih efektif, karena guru dan siswa bisa bertemu secara langsung.
"Sebagai contoh, misal jumlah siswa kelas 7 itu ada 10 kelas, rata-rata per kelas ada 30 siswa tinggal dibagi saja," kata dia.
"Hari senin yang datang setengah dari siswa kelas 7, jadi ada 5 kelas yang masuk sekolah. 5 dikali 30 kan 150 siswa," sambungnya.
"Sementara, 5 kelas sisanya itu datang di hari berikutnya, kemudian di hari yang ke tiga itu gilirannya kelas 8, sama aturannya dibagi dua, begitu seterusnya sampai hari sabtu," kata dia lagi.
Tak hanya itu, guru bahasa ingris ini juga mengatakan, jika konsep shift mudah untuk diatur dan diterapkan oleh sekolah-sekolah.
"Saya sangat berharap konsep ini diterima oleh para pemangku kebijakan dalam hal ini Pemkot Bitung melalui dinas pendidikan," tandasnya.
Reporter : Abdurrahman
Editor : Ewin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar