Ads

Kamis, 05 Agustus 2021, Agustus 05, 2021 WIB
Last Updated 2021-08-04T17:56:36Z
Sulsel

KITRA : Pemiskinan TNI-Polri Khianati NKRI

 

Aksi bagi-bagi selebaran dan spanduk berisi tuntutan Kenaikan gaji TNI POLRI sebagai tanda bangsa merdeka di Flyover Jl. Urip Sumoharjo Makassar, Selasa (03/08/2021).

 JOURNALTELEGRAF- Aksi gerakan Kitra menuntut kenaikan gaji 50 juta bagi TNI POLRI terus berlanjut dibarbagai kota di Indonesia, aktivis KITRA Sulsel juga secara konsisten bergerak guna mendesak pemerintah pusat.


Koordinator aksi, Hasmin Sulaeman menjelaskan gerakan ini menuntut pemerintah pusat bertindak adil terhadap TNI POLRI  sebagai abdi negara. "Satu-satunya cara menghormati Abdi Negara dengan menaikkan gaji yang manusiawi dan sosial budaya Indonesia," kata Hasmin di Makassar, Selasa (3/8/2021).


Hasmin menambahkan, jika selama ini gaji tidak manusiawi  yang diberikan pemerintah, "Sejak Indonesia merdeka  kepada TNI POLRI bukti nyata kezhaliman yang dapat menghancurkan eksistensi TNI POLRI sebagai alat Negara," ungkapnya.


Tak hanya itu, Hasmin juga menjelaskan, standar gaji yang diberlakukan pemerintah kepada TNI POLRI hanya memakai asumsi biologis atau dikenal sebatas takehome pay saja, belum menyentuh aspek kebutuhan sosial, budaya, spiritual apalagi sebagai warisan bagi anak-anak mereka. 


"Berapa banyak pensiunan TNI POLRI diusir keluar dari asrama atau rumah dinas oleh pemerintah,"tutur Hasmin.


Hasmin menilai, hal itu akibat TNI Polri tidak sanggup beli rumah semasa aktifnya, bahkan kata dia, gaji untuk makan saja tidak cukup


Hasmin yang juga Kepala kantor PBHI Sul-Sel ini meminta agar tuntutan tersebut tidak boleh ditunda-tunda oleh pemerintah, demi menyelamatkan kekuatan negara.


Apalagi jelas dia, pemiskinkan TNI POLRI bukti nyata pengkhianatan yang dilegalkan oleh menteri keuangan.



"Untuk itu, ferakan KITRA secara nasional bergerak memenangkan konstitusi dan keadialan sekaligus  menghentikan  pengkhianatan pemerintah pada negara kesatuan republik Indonesia dan konstitusi," pungkas dia.


Reporter : Irma Lestari

Editor : Ewin 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar