Ads

Rabu, 18 Agustus 2021, Agustus 18, 2021 WIB
Last Updated 2021-08-18T03:09:18Z
HUT RI 76kabupaten tolitoliSulawesi Tengah

76 Tahun Indonesia Merdeka, Desa Sambujang Tetap Gelap Gulita

Foto : Pemukiman Warga Desa Sambujang


JOURNALTELEGRAF -  Kabupaten Tolitoli merupakan salah satu kawasan di Sulawesi Tengah yang menyumbang paling banyak produksi cengkeh dan Sulawesi tengah juga sebagai penyumbang cengkeh terbesar ketiga di Indonesia yang peringkat satunya di tempati Sulawesi tenggara dan peringkat dua yakni Provinsi Jawa Timur.


Kendati demikian masih ada desa di wilayah ini yang belum tersentuh aliran listrik sejak Indonesia Merdeka 76 tahun silam. Yakni Desa Sambujang, Kecamatan Ogodeide. Warga setempat masih menggunakan lampu templok untuk penerangan di malam hari.



Salah seorang warga yang mendiami wilayah itu mengaku sulit merasakan arti kemerdekaan karena hidup mereka belum merdeka dari listrik. Dia berharap pemerintah memperhatikan warga di desanya.



“ bagaimana penerangan itu kami pun tidak tahu. Warga di sini belum pernah merasakan penerangan karena belum teraliri listrik. Kami pakai lampu bersumber dari genset saat malam hari,” sebut warga yang tidak ingin disebutkan namanya, Senin  (17/8/2021).



Untuk mencapai Desa Sambujang, diperlukan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari pusat Kota Tolitoli. Namun Anda harus menggunakan sepeda motor untuk mencapai Desa Sambujang ini, karena akses jalan terakhir menuju lokasi sangat sempit sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda 4.



Setiap malam, warga desa setempat merasakan kondisi gelap gulita tanpa ada penerangan dari PLN. Hanya segelintir warga mampu saja dapat menikmati listrik, itu pun dengan menggunakan alat genset.



Warga mengaku sudah berulang kali mengajukan ke PT. PLN Kabupaten Tolitoli  maupun pemerintah setempat agar Desa mereka dapat aliran listrik. Namun sampai saat ini hasilnya nihil.



“Sejak desa ini berdiri, sampai sekarang di 2021 warga kami belum mendapat aliran listrik. Belum sekalipun kami rasakan sarana PLN,” keluhnya.



Tidak hanya soal penerangan, Desa yang berjuluk pulau pandan ini juga memiliki banyak persoalan seperti infrastruktur jalan yang kurang memadai dan kecukupan air bersih karena belum masuknya PDAM.



Warga kini pasrah karena hanya terus diberi harapan dan janji. Mereka berharap, arti kemerdekaan yang dirasakan masyarakat lainnya di Bumi Pertiwi dapat juga mereka nikmati.



“Bukalah mata hati kalian, pemerintah, PLN. Kami sangat berharap, beri apa yang layak kami terima. Kami butuh penerangan, bukan janji-janji saat mau pemilu,” pintanya.




Editor|Reporter : Legitha Aswardy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar