Ads

Rabu, 16 Juni 2021, Juni 16, 2021 WIB
Last Updated 2021-06-16T10:40:27Z
MakassarSulselUNM Makassar

Uji Jiwa Kritis Mahasiswa, LPM Penalaran UNM Kembali Gelar ToT

 


JOURNALTELEGRAF-Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran (LPM) Universitas Negeri Makassar  (UNM) kembali mengadakan Training of Trainer (ToT) yang merupakan salah satu program kerja dari Divisi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).


"Kegiatan ToT bertujuan memberikan pemahaman mengenai dasar kefasilitatoran dan bekal kemampuan untuk menjadi fasilitator penalaran," kata Ririn Febriani selaku panitia, Rabu (16/6/2021).


Kepada journaltelegraf.com Ririn Febriani menjelaskan, para peserta ToT adalah anggota LPM Penalaran UNM yang memenuhi syarat dan ketentuan ToT tahun 2021.


Adapun tema yang diusung pada ToT tahun ini kata Ririn adalah “Menjadi Fasilitator Penalaran Efisien Menganalisis Efektif Memfasilitasi”.



"Nantinya kegiatan ini akan berlangsung selama tiga pekan. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 6-13 Juni 2021, dilanjutkan dengan kegiatan leaderless group giscussion (LGD) yang bertempat di Rumah Nalar," bebernya.


Lebih jauh mahasiswa semester empat FMIPA ini memaparkan, dalam pelaksanaan ToT, peserta di bagi dalam 5 pos diskusi dengan masing-masing sebanyak 3-4 peserta. 


Bahkan kata dia, terdapat lima tema yang akan didiskusikan pada saat LGD, masing-masing kelompok pun akan diberikan satu tema yang diberikan secara random pada saat diskusi.


"Selama diskusi, terdapat satu orang observer yang tergabung dalam unsur panitia pengarah dan pengurus harian atau anggota LPM Penalaran UNM yang mengawasi jalannya diskusi," terang Ririn.


Riri juga mengatakan bahwa, tema LGD diambil dari permasalahan atau berita yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Kelima tema LGD tersebut  adalah kebocoran data BPJS, tes wawasan kebangsaan KPK, jalur PPPK untuk guru, vaksinasi Covid dan sekolah luring di tengah pandemi.



"Selain merupakan salah satu jenis tahapan pada ToT 2021 LPM Penalaran UNM LGD juga diharapkan dapat melatih jiwa kritis mahasiswa dalam menanggapi suatu permasalahan yang ada dalam masyarakat dengan tetap memperhatikan etika berargumen yang baik," tutup Ririn.(*)



Reporter : Irma Lestari

Editor : Ewin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar