Ads

Minggu, 27 Juni 2021, Juni 27, 2021 WIB
Last Updated 2021-06-27T07:35:21Z
kabupaten tolitoliSulawesi Tengah

Biota Laut Yang Langka Dan Dilindungi Ditemukan Mati Di Lautan Tolitoli




JOURNALTELEGRAF - Sejumlah nelayan di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah menemukan seekor dugong yang mati terdampar di tepi pantai.



Hal itu dibenarkan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tolitoli, Fuad Alatas, S.E.,MM, saat dihubungi Journaltelegraf.com melalui sambungan telepon, Sabtu (26/06/2021) 20:45 malam.



Fuad menyebut, bangkai dugong itu terdampar di Pantai Pulau Lutungan, Kelurahan Baru, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli.






Menurutnya, setelah menerima laporan dari warga, pihaknya segera melakukan merespons cepat untuk penanganan lebih lanjut.



“Dari hasil identifikasi tim di lapangan diketahui mamalia laut yang terdampar merupakan jenis dugong dengan jumlah 1 ekor,” kata Fuad.



Fuad mengatakan, dugong merupakan salah satu biota laut yang langka dan dilindungi oleh negara melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa serta Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 79 Tahun 2018 tentang rencana aksi nasional konservasi mamalia laut di dalamnya termasuk dugong.




Dugong yang ditemukan, lanjut Fuad, memiliki ukuran yang cukup besar yaitu panjang tubuh 263 sentimeter, lebar 184 sentimeter dan panjang ekor 83 sentimeter.



“ Kondisi dugong saat ditemukan sudah dalam kondisi kode 3, yang artinya bangkai sudah mulai membusuk ditandai dengan tubuh yang membengkak dan mengeluarkan cairan serta bau yang menyengat dan diperkirakan jenis kelamin betina,” kata Fuad.



Setelah di lakukan evakuasi, Selanjutnya PSDKP bersama Lanal Tolitoli dan BKIPM Tolitoli mengubur Bangkai Dugong tersebut pada Minggu (27/06/2021) pukul 09.30 WITA.




Pihaknya menghimbau kepada masyarakat nelayan Kabupaten Tolitoli, agar bersama-sama menjaga mamalia laut di lindungi ini  karena populasinya semakin menurun drastis.



“ Patut kita syukuri ada hewan ini berhabitat di Tolitoli, dan ini adalah tugas kita bersama untuk menjaganya, terutama masyarakat nelayan yang rentan sekali ketemu dengan hewan ini  dalam aktifitas keseharian mereka malah terkadang masuk di jaring mereka,” tutupnya.




Editor/Reporter : Legitha Aswardy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar