JOURNALTELEGRAF - Ibadah Jumat Agung berlangsung hikmat di Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara (Morut). Jumat (02/04/2021).
Ibadah yang dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat itu dipimpin oleh Suster Jashinta dari Paroki Beteleme dan dihadiri umat Katolik di paroki itu.
Penjagaan ketat dari petugas gabungan TNI/Polri serta Sat Pol PP selama ibadah berlangsung.
Berbeda dengan ibadah Jumat Agung seperti biasanya, ritual cium salib setelah doa permohonan tidak dilakukan dan diganti dengan penghormatan salib.
Umat yang hadir tidak diperkenankan mencium salib yang dipegang misdinar. Umat hanya diperkenankan melakukan penghormatan dengan berlutut di depan salib secara bergantian sembari berdoa.
Suster Jashinta mengatakan, ritual cium salib diganti dengan penghormatan salib untuk menghindari kontak antara umat dan salib. Prokes diperketat selama jalannya ibadah.
Sementara, makna Jumat Agung menurutnya, bagaiman Yesus mencintai umatnya tanpa batas, karena Ia menyerahkan nyawanya untuk semua orang tanpa terkecuali.
" Oleh karena itu betapa besar namanya agung karena Ia menyerahkan seluruh hidupnya untuk menebus dosa manusia. Maknanya kita harus saling mencintai sesama ciptaannya," tuturnya.
Ibadah Misa Jumat Agung dilaksanakan pada pukul 15:00 waktu setempat, Karena menurut kepercayaan umat Katolik, kematian yang dialami Yesus pada sore hari.
" Pada jam itu Yesus wafat, tradisi itulah yang kita bawa untuk mengenang pengorbanan Yesus untuk umatnya," tutupnya.
Reporter : Arthomo Lagaronda
Editor : Legitha Aswardy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar