Ibrahim Timumu saat turun kesalah satu lahan pertanian di wilayah Kab Bolmong Utara. (Foto: Istimewa) |
JOURNALTELEGRAF – Mewarisi tradisi leluhur atas penempatan waktu
bercocok tanam yang ideal masih terus dilakoni warga Kabupaten Bolaang Mongondow
(Bolmong) Utara, khususnya warga yang kesehariannya bekerja sebagai petani.
Salah satu staf penyuluh pertanian Ibrahim Timumu, tradisi tersebut
bukan hanya sebagai warisan leluhur namun sakral bagi mereka.
“Waktu untuk menanam warga masyarakat harus benar-benar menghitung
dengan tepat terkait dengan musim yang sedang berjalan. Adapun metode perhitungan
yang dilakukan dengan menggunakan kalender Hijria ataupun Masehi,” ujar Ibrahim.
Senin (22/03/2021).
Dirinya melanjutkan, dalam perhitungannya harus memprediksi waktu
hujan serta sifat hujan di bulan Maret hingga Mei haruslah dikalkulasi secara akurat
serta dibantu dengan metode alami dengan melihat pergerakan dari arah bintang.
“Dalam kalkulasinya seperti penanaman bibit jagung idealnya berada
pada bulan April hingga di awal bulan Mei. Dimana waktu tersebut terjadi curah hujan
yang normal,” tandasnya.
Ibrahim pun menambahkan, untuk akurasi terkait dengan perkiraan
cuaca kiranya dapat memanfaatkan fasilitas digital yang saat ini hampir dimiliki
oleh masyarakat melalui handphone android.
“Dan pasti tentunya untuk mendapatkan kualitas hasil panen yang
baik, benih tersebut harus diberikan nutrisi seperti pupuk,” pungkasnya.
Reporter : Irsan Manggopa
Editor: Alfonds Wodi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar