Ads

JournalTelegraf
Kamis, 31 Desember 2020, Desember 31, 2020 WIB
Last Updated 2020-12-31T08:08:28Z
Bank SulutGodeposito Bank SulutGoHEADLINEMANADO

Fakta Baru : Bank SulutGo Akui Internal Lemah, Karyawan Bobol Tabungan Nasabah

Gambar Ilustrasi : Aktifitas pelayanan Bank SulutGo (foto : Ist)


JOURNALTELEGRAF - Bank SulutGo mengakui lemahnya sistem di internal menjadi penyebab karyawan mudah membobol rekening tabungan nasabahnya.


Hal ini diungkapkan Direktur Utama (Dirut) Bank SulutGo, Jeffry A.M Dendeng melalui Juru bicaranya (Jubir), Daniel Rompas.

"Kita bisa bilang kelemahan internal sampai ini terjadi. Kalau SOPBP jelas. Cuma faktor manusia. Pegawai mau dibilang baru, nda juga. Mau bilang juga Senior, so tau. Maybank juga kan marketing," ungkap Rompas ketika di wawancarai di ruang kerjanya, seraya mengungkapkan Direksi ingin mengakhiri masa periode dengan indah, Sabtu (26/12/2020).

Rompas juga mengakui, jikalau pihak bank tidak menanggulangi dana nasabah, akan berdampak besar.

Rompas memgungkapkan, lewat kajian hukum yang dibuatnya, Ia menyarankan Direksi Bank SulutGo harus melakukan penggantian uang nasabah lebih dulu.

"Setelah kita teliti dengan kajian hukum ini, kita simpulkan bank harus ganti dulu. Karena setelah kita teliti dia terekspos 3 resiko di bank, resiko operasional, resiko kepatuhan, resiko likuiditas. Secara hukum, minimal saja 2, harus ditanggulangi. Makanya sampai sekarang tidak ada nasabah yang komplain," ungkap Rompas seraya mengungkapkan tentang adanya nasabah lainnya yang mengalami hal yang sama, dimana dananya di rekening sempat digunakan tapi tidak melakukan komplain karena sudah dilakukan penggantian oleh bank.

Diketahui, Bank SulutGo sebelumnya sempat bungkam ketika dikonfirmasi Journaltelegraf.

Namun setelah permasalahan ini menyeruak lewat pemberitaan Journaltelegraf yang tersebar di media sosial (medsos), akhirnya Direksi Bank SulutGo angkat bicara.

"Kejadiannya sebetulnya di akhir tahun 2019 dan awal 2020. Bank sudah mengambil tindakan pada yang bersangkutan dan sudah diserahkan ke pihak yang berwajib. Kita sudah laporkan ke Polda Sulut. Saya yang laporkan sendiri mewakili Bank SulutGo, kalau tidak salah sekitar Maret 2020. Nilainya bukan seperti diberitakan, Rp 38 miliar tapi hanya Rp 17 miliar," beber Rompas yang juga menjabat sebagai Pimpinan Divisi Kepatuhan merangkap Departemen Hukum Bank SulutGo.

Rompas juga mengungkapkan identitas pelaku yang hanya seorang marketing di kantor kas Mega Mas. Pelaku yang seorang wanita muda berinisial AM saat ini sudah di non-aktifkan dari jabatannya.

Reporter/Editor : Simon Ronal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar