Ads

Jumat, 02 Oktober 2020, Oktober 02, 2020 WIB
Last Updated 2020-10-02T03:41:40Z
Jasa MargaKementrian PUPRPemkot Bitungpemprov sulutProyek Tol Manado - BitungSave AerujangWesli Tamasiro

Perjuangan Kami Belum Berakhir "Save Aerujang" Teriak Wesly

Partisipan Aliansi Peduli Aerujang Wesly Tamasiro. (Foto: Istimewa)


JOURNALTELEGRAF – Persoalan mata Air Aerujang, merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar warga Kota Bitung terancam mati (Kerusakan Lingkungan) akibat adanya pembangunan Tol Manado-Bitung, yang berlokasi di Kelurahan Girian Indah, Kecamatan Girian Kota Bitung. Kamis (01/10/2020).


Aliansi Peduli Aerujang dan Masyarakat  Adat Negeri Danowudu bersama warga masyarakat, berkumpul didepan pintu masuk lokasi mata Air Aerujang.


Pasalnya, menurut informasi akan ada kunjungan oleh Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Agus Fatoni. Tujuan berkumpulnya sejumlah masyarakat bersama dengan Aliansi Peduli Aerujang dan Ormas, untuk menjemput dan berdialog serta menunjukkan langsung kepada Pjs Gubernur dampak yang akan terjadi apabila mata Air Aerujang kepada masyarakat dan alasan sumber air ini harus tetap ada dan dilestarikan.


Wesly Tamasiro, menyampaikan pentingnya akan sumber mata Air Aerujang bagi warga Kota Bitung, serta alasan kami tetap terus mempertahankan akan tempat ini kepada Pjs Gubernur Sulut.


“Ada sekitar 800 san, pelanggan air, yang bergantung pada sumber mata Air Aerujang, Air sangat berperan penting dalam praktek kehidupan kita sehari-harinya. Kita sudah memilikinya kenapa harus dirusak.?,” ungkap Wesly selaku partisipan Aliansi Peduli Aerujang. Kamis (01/10/2020).


Lanjutnya, pihaknya tidak menolak pembangunan, apalagi giat ini untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Sulut yang lebih khusus di Kota Bitung. 


“Kami hanya meminta dari perencanaan awal, yang sudah di tentukan oleh pihak Jasamarga ataupun pihak-pihak yang terkait, untuk menggeser 200 meter. Tujuannya untuk menghindari dari titik sumber mata Air Aerujang, demi untuk kelestarian alam dan lingkungan serta manfaat bagi masyarakat,” terang Wesli.


Dirinya berharap, dapat berdialog langsung dengan Pjs Gubernur Sulut, terkait dengan maksud serta tujuan dan tuntutan kami yang terwakili dari berbagai elemen masyarakat adat dan aliansi serta ormas.


“Sejak kemarin, kami telah siap menunggu kedatangan beliau, namun sampai hari ini juga tak kunjung tiba.! Namun hal ini tak satupun dapat menyurutkan perjuangan kami dalam mempertahankan sumber mata Air Aerujang untuk kepentingan generasi mendatang,” tutupnya seraya menambahkan ‘Saya tidak ingin meninggalkan sejarah busuk terkait dengan lingkungan kepada generasi mendatang yang diakibatkan oleh kebodohan dan egoisme Pemerintah terkait sumber mata Air Aerujang".


Reporter / Editor : Alfonds Wodi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar