JOURNALTELEGRAF- Biaya rapid tes yang terbilang cukup mahal menjadi polemik di tengah masyarakat Kabupaten Tolitoli Sulawesi Tengah, khususnya bagi dunia akamedisi yang hendak bepergian keluar daerah.
 |
| Foto bersama usai Rapat dengar pendapat DPRD Tolitoli, Dinkes, BPBD dan Mahasiswa |
Diketahui pada pekan lalu, Aliansi Mahasiswa Tolitoli telah melakukan aksi demo dengan mendatangi kantor DPRD Kabupaten Kabupaten Tolitoli.
Dalam tuntutannya, mahasiswa mendesak pemerintah terkait agar biaya rapid test yang relatif mahal itu dapat di hapuskan, hal tersebut dinilai memberatkan bagi sejumlah mahasiswa.
Bahkan Aliansi Mahasiswa Tolitoli meminta, sekarang ini pemerintah harus hadir sebagai penyelamat rakyat dengan kebijakannya, bukan malah apatis saat ekonomi rakyat yang sedang terpuruk.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Tolitoli yang dilaksanakan pada hari ini, Selasa (7/7/2020) telah di sepakati dan disetujui biaya rapid tes gratis khus untuk mahasiswa.
Namun untuk biaya rapid tes gratis ini ada sejumlah persyaratan yang wajib dimiliki, diantaranya kartu pelajar sebagai tanda identitas mahasiswa dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berdomisi di Kabupaten Tolitoli.
Sementara itu, Korlap Aliansi Mahasiswa Tolitoli Yusdar Subandri menyatakan, ketentuan tersebut akan diberlakukan mulai Rabu tanggal 8 Juli 2020 oleh Dinas Kesehatan Daerah.
"Sudah seharusnya pemerintah kabupaten Tolitoli untuk memperhatikan pelajar dan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan diluar kota," ujar Yusdar kepada awak media ini.
Kata Yusdar, kebijakan tersebut akan meringankan beban hidup anak Rantau yang saat ini tengah menempuh pendidikan di bangku kuliah.
"Mewakili segenap Aliansi Mahasiswa Rantau sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tolitoli yang telah mendengarkan aspirasi kami yang ingin menempuh pendidikan," ujar Yusdar
Nampak dalam rapat tesebut Ketua DPRD beserta anggota, Kepala Dinas Kesehatan Kab.Tolitoli, Kepala BPBD Tolitoli serta Perwakilan Mahasiswa Rantau.
Reporter : Legitha Aswardy
Editor : Agustiawan
Editor : Agustiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar