JOURNALTELEGRAF-Menyikapi mahalnya biaya rapid tes mandiri di Kabupaten Tolitoli, Aliansi Mahasiswa Tolitoli melakukan Aksi dengan mendatangi kantor DPRD Kabupaten Kabupaten Tolitoli.
Bahkan menurut mahasiswa hukum Untad ini, seharusnya di tengah ekonomi rakyat yang sedang terpuruk, saat ini pemerintah harus hadir sebagai penyelamat rakyat dengan kebijakannya, bukan malah apatis.
"Seharusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat," pungkasnya
Sementara itu, menanggapi aksi mahasiswa tersebut I Nyoman Muliada dari Fraksi Nasdem bersama Moh.Saleh Kani dari Fraksi PBB selaku perwakilan DPRD telah menampung aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan mahasiswa.
Selanjutnya persolan tersebut akan disampaikan kepada pimpinan DPRD, selain itu nantinya Aliansi Mahasiswa akan di undang langsung saat rapat dengar pendapat pada Selasa 7 Juli yang akan datang beserta unsur pimpinan OPD terkait.
Ketua Pansus Percepatan Covid19 I Nyoman juga meminta Agar data calon mahasiswa segera dilengkapi sebagai bahan pertimbangan.
Reporter : Legitha Aswardy
Editor : Ewin
Massa Demo saat menyampaikan pernyataan sikap di ruang Aspirasi Kantor DPRD Tolitoli
Koordinator lapangan (korlap) yang di pimpin oleh Yusdar Subandri selaku perwakilan Aliansi Mahasiswa Rantau, membawa sejumlah tuntutan diantaranya dalam pernyataan sikap, harga alat rapid test yang relatif mahal yang dinilai memberatkan sejumlah mahasiswa yang hendak nelanjutkan pendidikan diluar kota.
"Saat ini kami selaku mahasiswa rantau belum mendapatkan hasil dari apa yang kita harapkan bersama dari perwakilan rakyat," kata Yusdar kepada awak media Journaltelegraf.com, Kamis (2/7/2020).
Hal senada juga di ungkapkan oleh Achmad Satriawan Pahroji yang juga sebagai ketua Persatuan Pelajar Tolitoli (Perpit) cabang Gorontalo, seharusnya kata dia, pemerintah dan instansi terkait memberikan perhatian pada masalah pananganan covid-19 ini.
"Melihat banyak calon mahasiswa dan mahasiswa Tolitoli yang ekonomi menengah kebawah, jika mereka mendapat biaya tambahan (Rapid Tes) tentu akan mempersulit mereka," ucap Achmad dalam tuntutan.
"Saat ini kami selaku mahasiswa rantau belum mendapatkan hasil dari apa yang kita harapkan bersama dari perwakilan rakyat," kata Yusdar kepada awak media Journaltelegraf.com, Kamis (2/7/2020).
Hal senada juga di ungkapkan oleh Achmad Satriawan Pahroji yang juga sebagai ketua Persatuan Pelajar Tolitoli (Perpit) cabang Gorontalo, seharusnya kata dia, pemerintah dan instansi terkait memberikan perhatian pada masalah pananganan covid-19 ini.
"Melihat banyak calon mahasiswa dan mahasiswa Tolitoli yang ekonomi menengah kebawah, jika mereka mendapat biaya tambahan (Rapid Tes) tentu akan mempersulit mereka," ucap Achmad dalam tuntutan.
Foto bersama Korlap Aliasi Mahasiswa Tolitoli
Bahkan menurut mahasiswa hukum Untad ini, seharusnya di tengah ekonomi rakyat yang sedang terpuruk, saat ini pemerintah harus hadir sebagai penyelamat rakyat dengan kebijakannya, bukan malah apatis.
"Seharusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat," pungkasnya
Sementara itu, menanggapi aksi mahasiswa tersebut I Nyoman Muliada dari Fraksi Nasdem bersama Moh.Saleh Kani dari Fraksi PBB selaku perwakilan DPRD telah menampung aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan mahasiswa.
Selanjutnya persolan tersebut akan disampaikan kepada pimpinan DPRD, selain itu nantinya Aliansi Mahasiswa akan di undang langsung saat rapat dengar pendapat pada Selasa 7 Juli yang akan datang beserta unsur pimpinan OPD terkait.
Ketua Pansus Percepatan Covid19 I Nyoman juga meminta Agar data calon mahasiswa segera dilengkapi sebagai bahan pertimbangan.
Reporter : Legitha Aswardy
Editor : Ewin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar