Ads

Sabtu, 06 Juni 2020, Juni 06, 2020 WIB
Last Updated 2020-06-06T02:22:10Z
Ambonasri arman

Sungai Arbes Sumber Mata Air Kota Ambon, Jangan Cemari Dengan Sampah


Foto : (istimewa) nampak tumpukan sampah di sebelah seorang wanita yang sedang mencuci di sungai Arbes

JOURNALTELEGRAF- Sangat disayangkan
perilaku masyarakat yang masih saja membuang sampah ke dalam sungai Arbes  nampaknya perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat.

Pasalnya sungai Arbes yang berada di Desa Batu Merah Kota Ambon, merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat banyak, salah satunya adalah sumber air minum.

Anggota DPRD Provinsi Maluku Asri Arman menyatakan, lingkungan hidup sekitar kita perlu dijaga kelestariannya, dengan begitu ekosistem tetap terpelihara.

Menurut dia, sungai Arbes merupakan sumber mata air  yang harus dijaga, ia menyayangkan masih minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga sungai tetap bersih.

"Harus kita pahami bersama, sungai sebagai sumber mata air yang paling utama bagi kehidupan, jangan dicemari dengan membuang sampah," kata Asri saat dihubungi wartawan journaltelegraf melalui sambungan telepon, Jumat (5/6/2020).

Asri juga mengingatkan dampak bahaya pencemaran air sungai, jika sumber air minum terkontaminasi dari zat-zat berbahaya akan berpengaruh pada kesehatan.

Meski begitu, Asri mengaku tak ingin jika hal ini terus terjadi, perilaku masyarakat yang kurang memperhatikan dampak dari pencemaran lingkungan air sungai harus segerah diubah.

Terpisah, Sulaiman Murana selaku tokoh masyarakat setempat menilai, disamping pencemaran sungai hal yang paling sering terjadi jika memasuki musim kemarau adalah kebakaran hutan.

"Kebakaran hutan sangat berdampak terhadap volume debit air yang mengalir, itu bisa dilihat dampaknya secara langsung, jika musim hujan debit airnya besar tetapi dimusim kemarau debit airnya sangat kecil," terangnya.

Sementara itu, Ikbal Siami selaku warga sekitar sungai Arbes membernarkan hal itu, ia mengatakan jika sungai lebih bersih saat musim hujan dan aliran sungai kotor saat musim kemarau.

"Saat hujan debit air besar hingga sampah- sampah hanyut terbawah ke laut dan saat kemarau debit air kecil dan sampah sulit terbawah air, sungai tampak kotor dan jorok sampah-sampah nampak di permukaan" pungkasnya.

Reporter : Riadin Masihu
Editor : Ewin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar