Foto: Rizal Papalia Ketua Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMNI) Kota Kendari |
JOURNALTELEGRAF-Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazih S.H izinkan sebanyak 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) masuk di Konawe tepatnya di PT VDNI yang direncanakan akan didatangkan secara bertahap.
Namun, sebelumnya Gubernur Ali Mazi sempat menolak tegas kedatang TKA Cina karena bertentangan dengan suasana batin masyarakat Sulawesi Tenggara dengan adanya Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Rizal Papalia Ketua Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMNI) Kota Kendari pun ikut menanggapi sikap Gubernur , menurutnya dilihat dari kondisi masyarakat Sultra selalu bertentangan dengan kedatangan 500 TKA sebelum ada Covid-19 maupun saat ini sedang berjuang melawan Pendemik Covid-19.
"GMNI Kota Kendari menolak kadatangan 500 TKA dari Cina, dengan Pertimbangan sedang terjadi wabah virus corona dan lebih baik memberikan kesempatan kepada pengangguran-pengangguran di daerah. Tuturnya. Kamis (18/06/2020).
Hal senaga juga disampaikan Ahmad Avan selaku sekretaris GMNI Kota Kendari yang mengatakan, kedatangaan 500 TKA Cina di Sultra telah memberikan suatu kepastian bahwa pemerintah Daerah gagal dalam membangunan Sumber daya manusia, terkhusunya untuk bersaing dengan TKA Cina.
"Kami menolak 500 TKA Cina, mau sampai kapan TKA cina didatangkan di Sultra, berdayakan pekerja lokal dan pemerintah daerah harus mampu membangun Sumber daya manusia di Sultra." Tutur Ahmad Avan.
"Kami menolak TKA Cina, dan pemerintah daerah Gubernur Ali Mazi mempertimbangkan untuk mendatangkan sultra di saat pandemik." Pungkasnya.
Reporter/Editor: Rich Pangalerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar