Ads

Kamis, 28 Mei 2020, Mei 28, 2020 WIB
Last Updated 2020-05-28T03:50:11Z
Delnan Lauendekadis kesehatanMorowali utaramorut

Terkait Alat PCR Belum Difungsikan, Begini Penjelasan Jubir Covid-19 Kabupaten Morowali Utara

JOURNALTELEGRAF-Terkait alat Swab tes Corona (pemerikasaan untuk mendeteksi Virus Corona) atau tes PCR (polymerase chain reaction), di Kabupaten Morowali Utara (Morut), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang sudah diserahterimakan ke Rumah Sakit (RS) Kolonodale pada, 18 Mei 2020, belum juga difungsikan.
Foto : (istimewa) Delnan Lauende, Kadis Kesehatan Morowali Utara

Juru bicara Covid-19 Morut, Delnan Lauende mengaku, soal kenapa belum difungsikan PCR, sebab masih ada alat pendampingnya yang harus disiapkan, demi perlindungan petugas yang akan menggunakan alat PCR tersebut agar tidak terpapar (BSC 2).

"Sudah diurus sejak lama bersamaan alat PCR tersebut," ujar Lauende melalui pesan WhatShap pada media ini, Rabu (27/5/2020).

Menurutnya, kondisi saat ini peralatan yang berhubungan dengan Covid-19 sangat langka. Harga melambung tinggi, transportasi dalam dan ke luar negeri, tak terkecuali ke Jakarta dan ke daerah lainnya masih sulit, mohon dipahami.

Sementara terkait sumber daya manusia/SDM tenaga ahli, Kadis Kesehatan Morut yang akan menggunakan PCR tersebut. Sudah ada petugas analis Lab RS yang dilatih, dan analis puskesmas juga akan segera dilatih.

Tak hanya itu, pemerintah daerah (pemda) juga berbuat bukan tanpa perencanaan dan bukan tidak sesuai aturan.

"Karenanya mohon dimaklumi. Sebab semua ini tidak semudah membalik telapak tangan," beber Kadis Kesehatan Morut

Lanjutnya, bulan depan (Juni) alat PCR tersebut bisa digunakan jika transportasi antara wilayah normal. Tapi jika masih terlambat maka akan dikoordinasikan bersama pihak Polri dan TNI.

Masyarakat berharap alat PCR SWAB yang dibeli senilai Rp947 juta menjadi penting segera dipastikan jika terjadi kasus Covid-19, dapat segera dideteksi di RS Kolonodale.

Adapun upaya preventif dinas kesehatan (dinkes) terkait pademi untuk penanganan dan pencegahan penyakit pandemik Covid-19, DBD, malaria, TBC dan lain-lain. Dinkes Morut bersama kementerian kesehatan (Kemenkes) dan laboratorium kesehatan (Labkes) kabupaten, berencana akan mengalokasikan anggaran yang bersumber dari dana APBN tahun depan.

Namun untuk percepatan langkah antisipasi saat ini, masih dalam proses pengurusan pendirian Labkes sementara, dan ijin operasional di RS lama, yang sementara direhabilitasi oleh pemda.

"Kami dari kesehatan sangat bersyukur jika sampai hari ini, Pemda Morut dan DPRD sangat memperhatikan kebutuhan masyarakat untuk penanganan kesehatan. Sebab motto Kesehatan Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati" pungkas Lauende.

Reporter : Jhonny Inkiriwang
Editor : Mardi Golindra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar