Ads

Senin, 01 Juni 2020, Juni 01, 2020 WIB
Last Updated 2020-05-31T17:25:38Z
Internasional

Amerika Bergejolak, Setelah Tewasnya George Floyd



JOURNALTELEGRAF- Pengunjuk rasa melampiaskan kemarahan atas kematian seorang pria kulit hitam. Kemarahan atas kematian warga keturunan Afrika Amerika George Floyd tumpah di beberapa kota di Amerika Serikat.

Aksi protes berujung rusuh menjalar beberapa jam setelah mantan polisi Minnepolis yang terlihat dalam video tengah berlutut di atas leher Floyd hingga tewas.

Video penangkapan Floyd itu viral ke yang memperlihatkan ia terengah-engah saat lehernya dijepit dengan kaki oleh seorang polisi sembari merintih, "Tolong, saya tidak bisa bernapas," sebelum akhirnya meninggal dunia.

Protes yang menyebar dengan cepat, baik secara damai maupun rusuh, juga sebagai ekspresi ketidakpuasan nasional yang mendalam terhadap klaustrofobia sosial dan tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona.

Ratusan polisi dengan pakaian anti huru hara mengerumuni di terjunkan, mengancam akan menangkap siapa pun, termasuk media, yang ada di jalan-jalan.

Jam malam diberlakukan di beberapa kota besar yang diguncang gangguan sipil dalam beberapa hari terakhir. Di antaranya, Atlanta, Los Angeles, Philadelphia, Denver, Cincinnati, Portland, Oregon, dan Louisville, Kentucky.

Setidaknya 13 petugas polisi terluka di Philadelphia ketika protes damai berubah menjadi kekerasan dan setidaknya empat kendaraan polisi dibakar.



“Kesalahan yang terjadi bukanlah kesalahan. Mereka berulang kali melakukan pelanggaran terorisme, dan orang-orang perlu berhenti membunuh orang kulit hitam, ”kata pengunjukrasa Brooklyn Meryl Makielski di kutip dari daily sabah, Minggu (31/5/2020).

Di New York City, konfrontasi berbahaya berkobar berulang kali ketika petugas melakukan penangkapan dan membersihkan jalanan. 

Sebuah video menunjukkan dua penjelajah NYPD meluncur ke kerumunan demonstran yang mendorong barikade ke arah salah satu dari mereka dan melemparnya dengan benda-benda. Beberapa orang jatuh ke tanah, dan tidak jelas apakah ada yang terluka.

Beberapa sudut Amerika tidak tersentuh, mulai dari pengunjuk rasa yang membakar di dalam balai kota Reno, hingga polisi meluncurkan gas air mata pada demonstran pelemparan batu di Fargo, Dakota Utara. 

Di Salt Lake City, para demonstran membalik sebuah mobil polisi dan menyalakannya. Polisi mengatakan enam orang ditangkap dan seorang petugas polisi terluka setelah dipukul kepalanya dengan tongkat baseball.

Polisi telah menangkap setidaknya 1.669 orang di 22 kota sejak Kamis, menurut penghitungan oleh The Associated Press. 
Hampir sepertiga dari penangkapan itu terjadi di Los Angeles, di mana gubernur menyatakan keadaan darurat dan memerintahkan Pengawal Nasional untuk mendukung 10.000 petugas polisi kota itu ketika puluhan api membakar seluruh kota.

Kerusakan di kota-kota AS terjadi sejak pandemi memaksa larangan pertemuan besar. 

Penjarahan dan vandalisme juga mencengkeram beberapa kota besar Amerika. Jam malam diberlakukan di lebih dari selusin kota besar nasional, termasuk Atlanta, Denver, Los Angeles, Minneapolis, San Francisco dan Seattle.



Editor: Ewin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar