JOURNALTELEGRAF - Rumah sakit harus menjadi benteng pertahanan terakhir. Hal ini disampaikan oleh direktur utama RSUD Bitung dr. Pitter Lumingkewas.
Menurut Pitter, garda terdepan itu kita memastikan tidak ada orang potensi menular dan tidak ada orang potensi tertular covid-19.
"Maksimalkan semua sumber daya, peras semua sumber dana, geser proyek2 proyekan tidak hubungan, pangkas perjalanan dan ikat semuanya dengan aturan untuk setiap person rakyat tak terkecuali dan pastikan jangan tanggung, jangan setengah hati, jangan pandang enteng dan jangan ragu hanya oleh karena agar masyarakat tidak panik dan rakyat tidak sulit atau karena inilah celah untuk memperoleh panggung tapi bersatu dan jauhkan dari saling menyalahkan," katanya.
Lanjutnya, masyarakat mesti taat, rakyat mesti menderita.
"Sekali anggap remeh, maka kami rumah rumah sakit akan menjadi garda terdepan maka semua organisasi, semua instansi, semua sumber daya, semua sumber dana dan semua tokoh-tokoh agama sekali pun hanya akan bisa membantu menyiapkan peti mati, menyiapkan perlengkapan acara pemakaman, menyediakan bantuan bagi keluarga yang ditinggalkan, menyediakan mobil jenazah serta membantu menangisi momentum yang telah lewat ini. Disaat itulah penderitaan yang dihindari awalnya akan menjadi penderitaan yang dirindukan saat nanti," jelasnya.
Kecuali, katanya ada data yang menyampaikan bahwa penderitaan di negara Italia saat ini adalah hoax maka abaikan hal ini.
"Jika itu hoax, maka silakan abaikan semua ini," pungkasnya.
Reporter/Editor : Arham Licin
Menurut Pitter, garda terdepan itu kita memastikan tidak ada orang potensi menular dan tidak ada orang potensi tertular covid-19.
 |
| Foto : (istimewa) Dr. Pitter Lumingkewas, Dirut RSUD Bitung |
"Maksimalkan semua sumber daya, peras semua sumber dana, geser proyek2 proyekan tidak hubungan, pangkas perjalanan dan ikat semuanya dengan aturan untuk setiap person rakyat tak terkecuali dan pastikan jangan tanggung, jangan setengah hati, jangan pandang enteng dan jangan ragu hanya oleh karena agar masyarakat tidak panik dan rakyat tidak sulit atau karena inilah celah untuk memperoleh panggung tapi bersatu dan jauhkan dari saling menyalahkan," katanya.
Lanjutnya, masyarakat mesti taat, rakyat mesti menderita.
"Sekali anggap remeh, maka kami rumah rumah sakit akan menjadi garda terdepan maka semua organisasi, semua instansi, semua sumber daya, semua sumber dana dan semua tokoh-tokoh agama sekali pun hanya akan bisa membantu menyiapkan peti mati, menyiapkan perlengkapan acara pemakaman, menyediakan bantuan bagi keluarga yang ditinggalkan, menyediakan mobil jenazah serta membantu menangisi momentum yang telah lewat ini. Disaat itulah penderitaan yang dihindari awalnya akan menjadi penderitaan yang dirindukan saat nanti," jelasnya.
Kecuali, katanya ada data yang menyampaikan bahwa penderitaan di negara Italia saat ini adalah hoax maka abaikan hal ini.
"Jika itu hoax, maka silakan abaikan semua ini," pungkasnya.
Reporter/Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar