Ads

Rabu, 01 April 2020, April 01, 2020 WIB
Last Updated 2020-04-01T03:04:42Z
Edukasi

Faizal Pusadan Ajak Netizen Perang Lawan Hoax Ditengah Wabah Covid-19

JOURNALTELEGRAF - Keseriusan Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam berperang menghadapi Bencana Pandemi Covid-19 butuh dukungan penuh dari Masyarakat Indonesia. Hal ini dusampaikan oleh salah satu Tokoh Pemuda Tolitoli, Faizal Pusadan, Selasa (1/4/2020).

Foto: (istimewa) Faizal Pusadan

Menurutnya, dengan menjalankan anjuran, himbauan dan perintah dari presiden, gubernur, walikota atau bupati akan sangat membantu bangsa ini dalam berperang melawan virus yang telah membunuh puluhan ribu manusia di seluruh dunia.

"Nah di tengah  "pertempuran" mengalahkan Virus Corona, saya menyayangkan ada saja oknum yang entah iseng, kurang paham atau secara sengaja seperti menginginkan terjadi kekacauan di negeri ini. Oknum-oknum ini seperti tidak henti-hentinya memproduksi berita-berita atau informasi Hoax untuk mengaburkan informasi yang valid," jelas Iccank sapaan akrab Faizal Pusadan.

Padahal lanjutnya, pemerintah sudah banyak melakukan sosialisasi terhadap sumber-sumber informasi yang kredibel dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

"Nah, saya pribadi mengajak kepada teman-teman, walaupun ini sudah sangat sering disampaikan oleh pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat dan dari kepolisian sendiri agar selain berperang melawan penyebaran Covid-19, ayo kita hentikan penyebaran berita hoax yang justru membuat keresahan karena menciptakan ketidakpastian dan kebingungan akan informasi yang sangat dibutuhkan masyarakat," tegas pria lulusan Universitas Hasanuddin Makassar ini.

Dia juga berharap masyarakat khususnya netizen mengunakan smartphone ataupun perangkat pintar mereka secara bijak dan smart (Pintar).

"Stop share/sebar info yang belum terverifikasi kebenarannya. Begitu dapat info dari medsos, telusuri sumber informasinya, dan ingat semakin banyak referensi semakin terjamin validitas dan keakuratannya," ujarnya.

Pemuda yang juga alumni SMP Negeri 1 Tolitoli ini memberikan contoh, bagaimana banyak orang sudah terjerat UU ITE hanya karena iseng atau hanya sekadar ingin eksis di media sosial tapi berujung pidana.

" Nah selain itu ada lagi nih penyakit para netizen yang tanpa disadari bisa menjerumuskan kepada kesalahan informasi. Yakni malas membaca isi konten berita, mereka hanya membaca judul sebuah berita atau penggalan beberapa paragraf sudah langsung memberikan komentar, bahkan sudah bernada ancaman. Padahal mereka tidak sadar kalau bisa saja komentar komentar mereka bisa dilaporkan dan berakhir di meja peradilan," jelasnya mengingatkan.

Jadi, terakhir skali Iccank mengajak kepada masyarakat terlebih pada warganet, jika ingin membantu pemerintah. Baik itu presiden, gubernur, walikota ataupun bupati dalam perjuangan menghadapi Covid-19,
Ikuti anjuran mereka, di rumah saja, bijaklah dalam bermedsos, ciptakan ruang-ruang diskusi yang mengedukasi bukan caci maki, cari info/berita dari Media-media yang kredibel, jadilah pemutus rantai virus corona dan kabar hoax.

"Semoga kita semua secepatnya memenangkan peperangan melawan pandemik Covid-19," pungkasnya.

Editor : Arham Licin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar