Ads

Minggu, 19 April 2020, April 19, 2020 WIB
Last Updated 2020-04-19T09:21:26Z
NASIONAL

Berpotensi Gaduh, Pengamat Minta Wamenhan Cabut Pernyataannya

JOURNALTELEGRAF - Kembali ucapan kontroversi oleh orang dalam istana menuai banyak perdebatan oleh para pengamat, akademisi dan masyarakat Indonesia. Di tengah-tengah Pandemic Virus Corona Baru (COVID-19) para pemangku kebijakan ini masih sering membuat gaduh di tengah masyarakat.

Foto : (istimewa) Sakti Wahyu Trenggono, Wamenhan

Pernyataan kontroversi itu dikeluarkan oleh Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono yang menyampaikan bahwa saat ini grafik pandemic COVID-19 di Indonesia sedang menuju puncaknya. Sontak, pernyataan itu langsung dikomentari oleh Pengamat politik Universitas Nasional, Andi Yusran mengatakan bahwa apa yang disampaikan Wamenhan tidak sesuai dengan kompetensinya sebagai pembantu presiden.

"Wamenhan tidak pada posisi menyampaikan sesustu yang berkaitan dengan hal teknis pandemik Covid-19 karena beliau tidak memiliki kompetensi untuk itu, lebih tepat misalnya disampaikan oleh ketua gugus tugas, Menkes atapun Menko PMK," kata Andi Yusran, Sabtu (18/04/2020).

Pengamat yang merupakan doktor politik Universitas Padjajaran ini meminta agar apa yang disampaikan oleh Sakti Wahyu Trenggono itu diralat, karena menurutnya hal itu akan memunculkan kegaduhan pada masyarakat.

Menurutnya, setiap pernyataan yang keluar dari pejabat publik dengan tingkat akurasi data yang rendah dapat berefek pada krisis kepercayaan public, dan harusnya apa yang disampaikannya harus sesuai dengan kompetensinya.

"Pernyataan tersebut bisa menimbulkan kegaduhan baru serta kebingungan  di tengah masyarakat, karena beberapa pihak yang lebih kompeten justru membuat prediksi, itupun hanya prediksi, puncak terjadi di bukan Mei-Juni. Jadi sebaiknya Wamen meralat pernyataan tersebut," katanya.

Reporter :Amir Wata
Editor : Arham Licin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar