JOURNALTELEGRAF - Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Utara bekerjasama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) akan menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Sabtu (14/3/2020).
Kegiatan ini adalah rangkaian dari agenda pengukuhan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamadiyah (PWPM) Sulawesi Utara dihari yang sama bertempat di Hotel Aryaduta Manado.
Kegiatan sosialisasi empat pilar ini akan dihadiri Ketua Fraksi PAN MPR RI DR. H. M Ali Taher,SH,M.Hum.
Ketua PWPM Sulut Sudarwin Tompunu,SIP mengatakan kegiatan ini untuk kembali menguatkan komitmen Pemuda Muhammadiyah terhadap empat pilar kebangsaan.
"Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara," kata Awin sapaan akrab Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulut itu, Rabu (11/3/2020).
Lanjut Awin, kader Pemuda Muhammadiyah juga harus bisa memaknai Pancasila lebih luas.
"Kesalahpahaman terhadap pancasila berakibat kebisingan sosial karena Pancasila dimaknai sebagai pokok ibadah dengan diktum mati dan kaku. Padahal pancasila lebih menitik beratkan kepada kesalehan sosial yg memfasilitasi dan mengakomodir ibadah di ruang privat lalu mentransformasikan ke dalam bentuk keadaban di ranah moralitas publik," pungkas Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulut hasil Musywil PWPM di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ini.
Reporter : Simon Ronal
Editor : Arham Licin
Kegiatan ini adalah rangkaian dari agenda pengukuhan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamadiyah (PWPM) Sulawesi Utara dihari yang sama bertempat di Hotel Aryaduta Manado.
Kegiatan sosialisasi empat pilar ini akan dihadiri Ketua Fraksi PAN MPR RI DR. H. M Ali Taher,SH,M.Hum.
Ketua PWPM Sulut Sudarwin Tompunu,SIP mengatakan kegiatan ini untuk kembali menguatkan komitmen Pemuda Muhammadiyah terhadap empat pilar kebangsaan.
"Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara," kata Awin sapaan akrab Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulut itu, Rabu (11/3/2020).
 |
| Foto: (istimewa) Sosialisasi empat pilar PWPM Sulut bekerjasama dengan MPR RI |
Lanjut Awin, kader Pemuda Muhammadiyah juga harus bisa memaknai Pancasila lebih luas.
"Kesalahpahaman terhadap pancasila berakibat kebisingan sosial karena Pancasila dimaknai sebagai pokok ibadah dengan diktum mati dan kaku. Padahal pancasila lebih menitik beratkan kepada kesalehan sosial yg memfasilitasi dan mengakomodir ibadah di ruang privat lalu mentransformasikan ke dalam bentuk keadaban di ranah moralitas publik," pungkas Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulut hasil Musywil PWPM di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ini.
Reporter : Simon Ronal
Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar