Ads

JournalTelegraf
Sabtu, 14 Maret 2020, Maret 14, 2020 WIB
Last Updated 2020-03-14T07:17:33Z
HEADLINEMANADONASIONALPEMERINTAHANSulut

Program ODSK Hantar Sulut Masuk 10 Besar Peraih Penghargaan PD Tingkat Nasional

Tim Penilai Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2020 bersama Gubernur Sulut
JOURNALTELEGRAF - Masyarakat Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey (OD) dan Wakil Gubernur (Wagub) Steven Kandouw (SK) boleh berbangga hati.
Pasalnya, lewat inovasi program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) yang dicetuskan Gubernur OD dan Wagub SK, berhasil menghantarkan Provinsi Sulut masuk dalam 10 besar peraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tingkat Nasional tahun 2020 di Bappenas.
Tim Penilai Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2020 pun mendatangi Sulut dan diterima langsung Gubernur Sulut Olly Dondokambey (OD) dan Wakil Gubernur (Wagub) Steven Kandouw (SK) bersama Sekdaprov, Edwin Silangen di ruang kerja Gubernur, Kamis (11/3/2020).
Tim yang terdiri dari Prof Dr. Hermanto Siregar (Guru Besar Fakultas Ekonomi IPB), Prof Dr Mudradjat Kuncoro (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM), Ika Widyawati SSi MS (Kasubdit Direktorat PEPPD) dan Yossi dari Bappenas, melakukan klarifikasi langsung mengenai inovasi Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) secara umum dan penganggarannya termasuk program inovasi ODSK Perkasa yang memberikan jaminan bagi para pekerja lintas Agama di Sulut.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey pun secara lugas menyampaikan awal dari program ODSK sebagai niat tulus kepemimpinannya menseriusi dan menuntaskan kemiskinan masyarakat Sulut.
Termasuk program ODSK Perkasa yang dirasakan sangat positif peranan para tokoh Agama dalam membantu mencipatakan suasana kondusif ditengah masyarakat Sulut yang majemuk.
"Selain itu juga tren positif pengurangan angka kemiskinan di desa. Pariwisata, kunjungan domestik yang terus digenjot pasca merebaknya virus Corona. Yang pasti pemerintah terus berupaya untuk menuntaskan kemiskinan demi kesejahteraan warga Sulut,” ujar Gubernur OD.
Diawali dengan Focus Grup Discussion (FGD) ODSK, selanjutnya Tim dari Bappenas didampingi Tim dari Bappeda Sulut yang terdiri dari Kepala Bappeda, Jenny Karouw, didampingi para Kabid, Elvira Katuuk, Danny Karouw, Feibe Rondonuwu dan Shelly Sondakh, Henrietta Roeroe, Vecky Masinambouw, Agusteivie Tellew, Rolf Lumintang dan tim turun ke lapangan di Kota Kotamobagu dan bertemu dengan penerima manfaat ODSK Perkasa dari kalangan pekerja lintas Agama dan BPJS Ketenagakerjaan yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Kotamobagu, Nayodo Kurniawan.
Selanjutnya, Jumat (13/3/2020), tim dari Bappenas turun lapangan mengunjungi Puskesmas Gogagoman untuk memantau langsung inovasi dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Setelah itu tim turun mengunjungi beberapa keluarga penerima manfaat Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Mongkonai lewat Dinas Sosial, salah satunya keluarga Kadeong-Manoppo.
Setelah itu tim menuju lokasi pengolahan IPAL di Kelurahan Mongkonai Barat.
Berkunjung ke TPA Bonawang Kotamobagu yang dikelola sebagai lokasi wisata sekaligus ada pengelolaan bank sampah.
Terakhir Tim berkunjung ke RS Pobundayan Kotamobagu yang diketahui Pemprov Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw, turut melakukan penganggaran sebesar Rp54 miliar.
Prof Prof Dr. Hermanto Siregar dan Prof Dr Mudradjat Kuncoro dari TPI Bappenas secara khusus mengapresiasi inovasi, peran dan konsistensi Pemprov Sulut dan Kota Kotamobagu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bahkan kedua Guru Besar tersebut saat melihat langsung sempat terenyuh dengan kondisi masyarakat penerima manfaat bantuan renovasi rumah.
Merekapun langsung melakukan kontak ke pusat untuk bisa meningkatkan bantuan ke daerah-daerah di Sulut.
“Apa yang sudah dilakukan Pemda di berbagai bidang saat ini harus terus dilanjutkan, termasuk mendongkrak daya tahan perekonomian di tengah masyarakat pada situasi saat ini. Meskipun diakui adanya dampak virus Corona terhadap nasional. Tapi daerah harus terus maju seperti kebijakan makro berbasis mikro,” ujar Prof Hermanto yang juga diketahui sebagai Rektor Perbanas Jakarta.
Kepala Bappeda Sulut, Jenny Karouw, menyatakan semua yang disampaikan saat tes dan wawancara hingga klarifikasi turun lapangan, samuanya tersaji dengan benar dan sesuai kondisi real di lapangan.
“Jadi tim dari pusat bisa melihat langsung dan mengambil kesimpulan, bahwa apa yang menjadi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan inovasi, mulai dari perencanaan input, output hingga outcome yang benar-benar menyentuh masyarakat dan pembangunan benar-benar dilaksanakan dengan baik,” jelasnya.
“Bersyukur kepada Tuhan dan kerja keras dari seluruh tim,” kunci Srikandi birokrat handal dan senior Pemprov Sulut ini, sembari optimis dengan hasil maximal penilaian dari Tim Bappenas RI.
Reporter/Editor : Simon Ronal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar