Ads

Sabtu, 14 Maret 2020, Maret 14, 2020 WIB
Last Updated 2020-03-14T07:58:49Z
Palu

Petugas Armada Kebersihan Kota Palu Sesalkan Adanya Pengurangan Jatah Solar di Pertamina

foto: Armada Kebersihan Kota Palu

 JOURNALTELEGRAF-Keberadaan mobil (Armada) kebersihan Kota Palu tentu sangat diharapkan guna menunjang masalah kebersihan dari sampah di delapan kecamatan se Kota Palu, tentunya untuk menunjang dan menjalankan fungsinya armada sangat di butuhkan apa lagi saat ini Pemerintah Kota Palu terus menggenjot masalah persampahan sehingga kedepan bisa terwujudnya peraihan penghargaan Adipura.

Sebagai driver (Petugas) pembawa Armada mobil Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, Anto mengatakan adanya pengurangan jatah solar yang diberikan kepada armada dari pihak Pertamina sangat berpengaruh besar dengan aktifitas seluruh armada yang ada, hal ini jelas tidak semua tempat penampungan sampah yang ada diseluruh kelurahan dimana titik - titiknya sudah ditetapkan untuk diangkut setiap harinya dan dibawa langsung ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA Kawatuna) tidak semua bisa teratasi.

“Kekurangan jatah solar dari Pertamina sejak sebulan ini kami hadapi, setiap kami tanya ke operator Pertamina selalu di bilang stok solar tidak cukup, ini kan aneh stok solar tidak cukup tapi mobil - mobil siluman banyak yang terisi, kami ini mobil pelayanan dan peruntukannya untuk masyarakat Kota Palu dalam pengangkutan sampah,” kesal Anto, Sabtu (14/03/2020).

Malahan sering terjadi saat antri begitu panjang lanjut Anto, salah satu buktinya mobil kami sudah antri sampai di jalan Djuanda depan Telkom saat pengisian di Kartini dalam pembelian solar, terkadang pas giliran kami solar di Pertamina habis, hampir semua Pertamina di kota palu seperti ini jelas ini membuat kami sangat kesal, ungkapnya.

“Untuk mengakali supaya armada kami terus beroperasi setiap harinya melayani pengangkutan sampah di Kota Palu, terpaksa kami membeli solar jeregen di kios - kios yang sudah ada, walaupun harganya agak tinggi, namun kami membeli bukan pakai uang pas melainkan perhitungan pakai kupon yang dari perusahaan pemilik Pertamina,” tambahnya.

Tentunya dengan pengurangan jatah solar dari Pertamina sangat tidak layak dan adil buat armada kebersihan, dimana fungsi dan tugas armada bisa beroperasi semua tergantung adanya solar.

“Kami ini dan buruh  menghidupi keluarga mencari rejeki hitunganya tergantung retase dan kalaw retase kami dalam satu hari hanya dua atau tiga kali pengangkutanya ke TPA dengan sekali retase untuk buruh sebesar 25 Ribu dan sopir 35 ribu apa iya cukup untuk di pakai makan buat keluarga dan jajan untuk anak kami yang sekolah, sesal Anto yang di Amini beberapa teman seprofesinya,” pungkasnya.


Reporter: Moh Nasir Tula
Editor: Richardo Pangalerang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar