Ads

Kamis, 08 Juni 2023, Juni 08, 2023 WIB
Last Updated 2023-06-08T12:37:26Z
Minsel

Skandal Pemilihan Ketua Buruh Tanpa Musyawarah Unit Kerja (Musnik) di Pungkol Estate

 

Kegiatan acara juga terkesan tidak dilakukan secara profesional dan jauh dari kesan lembaga yang baik dan benar.


JOURNALTELEGRAF-Minahasa Selatan - "Innalillah", sebuah peristiwa yang mencoreng nama Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan (SPSI) terjadi di Pungkol Estate. Baru-baru ini Rabu 7 Juni 2023, Pungkol Estate mengadakan pemilihan ketua umum tanpa melaksanakan Musnik yang seharusnya dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur.


Peristiwa ini semakin mencoreng reputasi PUK SPSI Pungkol Estate setelah diketahui bahwa panitia pelaksana tidak memiliki Surat Keputusan (SK) yang menjadi legalitas pemilihan. 


Keputusan ini dianggap inkonstitusional dan melanggar prinsip-prinsip berlembaga dalam serikat buruh SPPP SPSI.


Selain itu, pelaksanaan pemilihan ini juga melanggar peraturan ADRT FSPPP SPSI yang seharusnya diikuti dan dihormati oleh semua pihak terkait. 



Informasi yang berhasil dihimpun mencatat bahwa panitia pelaksana tidak memperoleh surat rekomendasi dan SK resmi dari ketua Pengurus Pusat (PP).


Kegiatan pemilihan tanpa Musnik ini juga terkesan tidak tertib dan tidak mengikuti prosedur yang seharusnya. 


Tidak ada sidang pleno, tidak ada agenda sidang, tidak ada penetapan peserta sidang, tidak ada LPJ, bahkan lebih mencemaskan lagi, tidak ada presidium atau ketua sidang yang memimpin proses jalannya acara Musnik. 




Hal tersebut menjadi perhatian serius karena proses pemilihan haruslah dilakukan dengan transparansi dan integritas yang tinggi.


Ketika tim redaksi Journaltelegraf.com mencoba menghubungi ketua PP FSPPP SPSI, Achmad Mundji, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi yang diterima. 


Belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan baik oleh PUK maupun PP SPPP SPSI terkait peristiwa ini.


Skandal pemilihan ketua buruh tanpa Musnik ini semakin menimbulkan kontroversi dan keprihatinan di kalangan serikat buruh serta masyarakat. 



Kejadian ini menyoroti pentingnya menjalankan proses pemilihan dengan benar dan sesuai dengan aturan yang berlaku guna menjaga integritas dan demokrasi dalam serikat buruh.




Reporter/Editor: Ewin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar