JOURNALTELEGRAF-Peringati world press freedom day (WPFD) atau hari kemerdekaan pers sedunia 2023, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Manado dan unsur jurnalis menggelar aksi damai, di dua lokasi, zero point pusat Kota Manado dan di depan Mapolda Sulut.
Dalam aksinya, AJI Manado menyoroti soal segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis, saat melakukan kerja kerja jurlistik yang masih minim perlindungan.
AJI Manado juga meminta perusahaan media menjamin hak para jurnalis.
Tak hanya itu, AJI Manado juga mendesak Polda Sulut mengusut tuntas kematian jurnalis Tribun Timur, Ryo Noor, yang belum bisa diungkap sampai sekarang.
Selain itu, AJI Manado mendesak pemerintah merevisi UU ITE, khususnya pasal-pasal karet yang memberangus kemerdekaan pers.
Tak hanya itu, undang undang cipta kerja yang merugikan jurnalis juga menjadi tuntutan AJI Manado.
Ketua AJI Manado Fransiskus Talokon dalam orasinya mendesak Polda Sulut mengusut tuntas kasus tabrak lari yang menyebabkan meninggalnya jurnalis Ryo Noor dua bulan lalu yang hingga saat ini belum terungkap.
"Sudah beberapa kali kami meminta penjelasan namun sangat berbelit-belit. Sehingga kami datang dengan gaya seperti ini," tukas Fransiskus.
Fransiskus menegaskan akan kembali turun ke jalan jika Polda Sulut belum juga mengindahkan tuntutan aksi.
"Kasus tabrak lari Ryo Noor ini merupakan persoalan kemanusiaan yang harus diselesaikan," pungkas Fransiskus.*
Editor: Ewin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar