Hamka Bagindo, mantan pengurus DPP AMPG (Foto : Journal Telegraf)
JOURNALTELEGRAF - Butuh waktu yang panjang untuk membenahi sistem perpolitikan di Indonesia. Hal itu disampaikan Hamka Bagindo salah satu Aktivis dan mantan pengurus pusat Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Kamis (25/5/2023).
Hamka bahkan menyebut sejak dari proses seleksi penyelenggara Pemilu, kekacauan sudah terjadi dan syarat intrik politik.
Dia bahkan dengan lugas mengatakan jika hasil Pemilu setiap lima tahun tidak ditentukan oleh pemilih atau rakyat.
"Partai politik saya kira harus menjadi lembaga paling bertanggungjawab atas seluruh kekacauan demokrasi di negeri ini, kita diminta memilih calon yang sebenarnya tidak melalui proses kaderisasi yang benar," jelasnya.
Lebih jauh Hamka memaparkan bahwa butuh waktu dan kerja keras generasi muda khususnya, dimana sistem yang sudah rusak ini kembali menjadi baik. Idealisme menurut Hamka tidak akan bisa dibawa ke dalam sistem perpolitikan dewasa ini karena dipastikan akan berbenturan dengan apa yang sudah terbangun dan mengakar di dalam semua partai politik.
"Sekarang ini jika kita menjadi politisi dan berjalan lurus di dalam sistem yang rusak seperti sekarang, maka saya pastikan karir politiknya tidak akan bertahan lama. Karena idealisme sudah harus bisa sejalan dengan realita di lapangan, kalau tidak maka saya pastikan tamat," tegas Hamka.
Reporter/Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar