Ads

Selasa, 11 April 2023, April 11, 2023 WIB
Last Updated 2023-04-11T03:17:37Z
HUKRIM

Misteri Tenggelamnya MV.Batiwakkal Permai, KSOP Bitung Diduga Serampangan Keluarkan Izin Berlayar

MV.Batuwakkal Permai (Foto : istimewa)


JOURNALTELEGRAF - Kapal MV.Batiwakkal Permai yang tenggelam di Perairan Siau merupakan kapal jenis Landing Craft Tank (LCT).


Kapal ini adalah milik perusahaan pelayaran PT. Surya Pasific Indonesia yang berlayar dari Pelabuhan Bitung memuat lima unit kendaraan, masing masing satu unit excavator dan empat unit dump truck serta batu split dengan tujuan Pelabuhan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.


Kapal berangkat dari Pelabuhan Bitung pada 1 April dan diperkirakan tiba di Talaud tanggal 3 April 2023.


Dengan 11 awak kapal (ABK), MV. Batiwakkal Permai dengan ukuran 1513 gross tonase sekali jalan dengan panjang kapal 85,83 meter dan lebar 16 meter serta punya kapasitas mengangkut 3500 ton.


Dari Penelusuran Journal Telegraf, kondisi kapal tersebut dinilai baik berdasarkan catatan yang didapatkan di PT.Industri Kapal Indonesia (IKI) Bitung, dimana MV.Batiwakkal Permai belum lama mengalami repair docking (perbaikan) tepatnya tahun 2022 lalu.


Menurut Muzakkir Boven, kejadian kecelakaan yang diduga mengalami kebocoran pada salah satu bagian kapal menimbulkan tanda tanya besar.


"Kalau kondisi kapal baik apalagi baru habis dok, berarti kapal tidak seharusnya mengalami kebocoran," kata Polo sapaan akrab aktivis Kota Bitung ino, Senin (10/4/2023).


Pihak berwenang harus melakukan investigasi terhadap tenggelamnya kapal ini, kemungkinan muatan kapal over.


"Kejadian ini harus diselidiki, apalagi masih ada dua ABK yang belum ditemukan, 5 unit kendaraan mungkin gampang kita hitung beratnya, tapi batu split ini apakah ketahuan berapa banyak yang tahu tentu hanya pihak KSOP," tegasnya.


Oleh karena itu, dia meminta KSOP Bitung yang memberi izin kapal ini berlayar harus menyampaikan data sebenarnya, berapa jumlah muatan total kapal tersebut.


"Hanya KSOP yang paling tahu berapa muatan kapal itu secara keseluruhan, karena mereka yang menfeluarkan manifes pelayaran," pungkasnya.


Kepala KSOP Kelas II Bitung, Wembly Wetik yang dikonfirmasi belum memberikan tanggapan.



Reporter : Arham Licin

Editor : Arham Licin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar