Ads

Jumat, 24 Februari 2023, Februari 24, 2023 WIB
Last Updated 2023-02-24T10:39:19Z
BITUNG

RS Manembo Nembo Tolak Pasien Rawat Inap Imbas Dokter Spesialis Mogok

Foto : Daftar Dokter Spesialis di RSM Kota Bitung (AL-JT)


JOURNALTELEGRAF - Aksi mogok yang dilakukan oleh 21 orang dokter spesialis yang sehari hari bertugas di RS Manembo Nembo (RSM) Kota Bitung belum diketahui penyebabnya.


Penelusuran Journaltelegraf, Jumat (24/2/2023) didapati pelayanan di Intalasi Gawat Darurat (IGD) berjalan normal. Bahkan, dari pantauan di IGD, beberapa pasien tetap dilayani sepeti biasa. Hanya saja setiap pasien yang butuh perawatan intensif, pihak rumah sakit akan memberikan surat rujukan.


"Kalau mau dapat info lebih silakan ke kantor rumah sakit pak," kata salah satu dokter jaga di Instalasi IGD.


Seorang ibu yang membawa putranya mengatakan jika pihak rumah sakit hanya bisa memeriksa kondisi anaknya dan tidak menerima rawat inap.


"Anak saya diperiksa lalu diberi resep obat, tapi tidak bisa menginap di rumah sakit, jadi karena kondisinya mengkhawatirkan. maka saya terpaksa akan membawanya ke rumah sakit Budi Mulia saja," kata seorang ibu yang ditemui di ruang IGD RSM.


Ketika coba ditelusuri ke beberapa ruang Rawat Inap, beberapa keluarga pasien yang sedang berjaga mengatakan tidak tahu kalau dokter spesialis tidak ada, yang mereka ketahui, bahwa dokter dan perawat masih melakukan pemeriksaan.


"Tadi pagi ada dokter sama perawat yang cek kondisi suami saya, hanya saya tidak tahu itu dokter umum atau doktet spesialis," kata salah satu keluarga pasien di Ruang Almond.


Sedangkan di Ruang Melati, dimana ruangan tersebut diperuntukan untuk pasien anak anak, seorang perawat mengaku bahwa hari ini dokter anak masih melakukan pemeriksaan pasien.


"Memang kami mendengar bahwa ada aksi mogok dari dokter spesialis, tapi tadi pagi dokter Poppy masih melakukan pemeriksaan di sini, kalau yang lain saya kurang paham pak," jelas perawat yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan tersebut.


Beberapa staf RSM Kota Bitung juga mengaku kaget saat mengetahui bahwa para dokter spesialis melakukan aksi mogok.


"Bingung juga pak, soalnya mereka itukan dokter, spesialis lagi. Kalau macam kami staf ini mogok wajar, karena bisa saja karena menuntut kesejahteraan lebih. Tapi kalau dokter. masa mereka tidak sejahtera sih," jelas salah satu staf yang juga meminta namanya tidak dikorankan.


Tiga orang dokter spesiali. Diantaranya,  dr.Bernard Manansang,Sp.PD, dr. Herman Adriansyah, Sp.PD, dan dr.Tonni Tatambihe, SpOG yang dihubungi Journaltelegraf melalui sambungan telpon dan pesan whatsapp yang dikirim juga belum dijawab.



Reporter : Arham Licin

Editor : Arham Licin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar