Ads

Senin, 13 Februari 2023, Februari 13, 2023 WIB
Last Updated 2023-02-13T13:04:43Z
Nusa UtaraOpini

Pasar Rakyat Trikora, Dana PEN Dan Jabes Ezar Gaghana

Bupati Kepulauan Sangihe Periode 2017-2022, Jabes Ezar Gaghana, SE, ME.
Pasar Rakyat Trikora Sebelum dan Sesudah Dibangun.



JOURNALTELEGRAF - Pasar Rakyat Trikora Tahuna akhirnya diresmikan hari ini,Senin(13/02/2023) oleh Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe, dr Rinny Tamuntuan.


Pasar yang sejak awal mengundang berbagai pro dan kontra sebab pembangunannya berasal dari dana pinjaman Dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional); hingga menuai kontroversi karena sempat 'menyenggol' keberadaan bangunan milik almarhum Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong ketika hendak melakukan pembongkaran awal.


Diawal pembangunannya, Pasar Trikora Tahuna sempat diragukan. Sebagian pihak menuding pimpinan kala itu, Jabes Ezar Gaghana selaku Bupati Kepulauan Sangihe mengambil langkah yang salah; sebab akan membebani APBD untuk beberapa tahun ke depan.


Namun, sebagian pihak menilai, Jabes mengambil keputusan yang tepat dan keberaniannya patut diapresiasi; sebab nyatanya kini 'Pasar Kontroversi' tersebut berdiri megah tepat di Pusat Kota Tahuna.


Memang tak bisa dipungkiri, bangunan baru itu masih memiliki kekurangan pada beberapa fasilitas pendukung seperti yang diharapkan sebagian orang. Namun secara tidak langsung, kita dapat melihat sendiri bahwa bangunan hasil karya di tangan seorang Jabes Ezar Gaghana kini tampak bak 'ikon' dari Kota Tahuna; ada wajah baru, ada nuansa baru, ada suasana baru tercipta dari 'langkah berani' seorang Jabes kala itu.


Bohong bila masih ada yang menyangsikan keberadaan bangunan tersebut kini jadi wajah baru Kota Tahuna, gumamku.


Pembangunan awal pasar senilai puluhan miliar tersebut ditandai dengan peletakan batu dasar oleh pimpinan kala itu, Jabes Ezar Gaghana pada (14/01/2022). Dimana saat itu Jabes mengatakan bahwa Dirinya berani mengambil langkah ini karena melihat kondisi bangunan di tengah kota yang sudah tidak representatif, tidak lagi memiliki daya tarik bahkan dari segi fisik bangunan sudah sangat tua dan dapat membahayakan. Saat itu Jabes seakan ingin memberikan jawaban bagi masyarakat Sangihe seutuhnya, bahwa kita bisa bila berani mengambil langkah maju.


Simsalabim, Puuufff..... Anggaran senilai 31 miliar rupiah dari Dana PEN berubah jadi bangunan baru. Gedung baru Pasar Trikora Tahuna tampak berdiri megah, menjadi wajah baru Kota Tahuna, menghadirkan suasana dan nuansa baru serta telah ditempati oleh para pengusaha lama dan pengusaha baru.


Jabes pun menepati perkataannya, meski bukan Dirinya yang meresmikan secara langsung Gedung Baru Pasar Trikora Tahuna tersebut.


Namun, tanggungjawab besar memiliki konsekuensi yang besar pula. Dana pinjaman dari pemerintah pusat tersebut harus dicicil selama delapan tahun ke depan oleh pemerintah daerah. Bahkan kini saling silang pendapat itu muncul dari berbagai lini. Semua hadir dengan argument dan pembenaran masing-masing. Dipolitisir sedemikian rupa hingga seakan nampak perseteruan diantara pimpinan lama dan pimpinan baru beserta antek-anteknya masing-masing.


Yang lama dinilai meninggalkan beban bagi daerah karena prakara hutang untuk beberapa tahun ke depan; Yang baru dinilai memanfaatkan momentum itu sebagai tameng menurunnya APBD. Kedua pandangan ini sengaja dilempar ke publik agar menjadi penilaian dan catatan tersendiri bagi masyarakat Sangihe. Siapa benar siapa salah, itu semua uang negara, ungkap sahabatku.


"Mereka konyol, saling menyalahkan, berebut ketenaran tanpa sadar kami masyarakat diombang-ambing dengan narasi siapa yang benar dan siapa yang salah. Beruntung kami masih waras dan tidak mau terlibat dalam perseteruan akan kepentingan jelang pilkada nanti. Lagian Dana PEN itu berhutang kepada negara, itu uang negara. Pembayaran hutang dan bunga hutangnya juga ke kas negara. Uang yang dipakai untuk membayar hutang juga berasal dari kas negara. Maka apalagi yang akan dipersoalkan," tutur SahabatKu di tengah perbincangan kami sembari menikmati secangkir kopi susu.


Pasar Rakyat Trikora Tahuna kini telah resmi dan siap beroperasi. Di luar semua kepentingan dan segala tetek-bengek yang ada. Mari kita bersatu, bersama memajukan daerah tercinta kita Sangihe i Kekendage.


"Titip salam untuk Pemerintah kita Pak Wartawan, tolong perhatikan torang pe hasil bumi. Kalau pembelian hasil bumi tinggi, torang ada doi mo ba pasar di Tahuna," bunyi pesan yang dikirim salah satu warga desa yang memang bergantung hidup pada hasil bumi seperti kopra.



Oleh : Dendy Abram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar