Ads

Kamis, 09 Februari 2023, Februari 09, 2023 WIB
Last Updated 2023-02-09T07:10:28Z
Sulsel

Kehadiran Mini Market di Bulukumba Diduga Mengeksploitasi Air Tanah


foto (istimewa)


JOURNALTELEGRAF-Selain tidak ramah dengan usaha mikro, dampak buruk menjamurnya mini market di Bulukumba juga berdampak serius pada keberlangsungan ekologis, dengan penggunaan sumur bor secara masif, hal itu dapat menimbulkan exploitasi air bawah tanah berkurang. Seperti diutarakan Koordinator Lembaga Investigasi Sosial Bulukumba Agus Salim, Kamis (19/2/2023).


Agus menyebut, kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh pihak korporasi mini market, yang mana belum adanya regulasi Pemda ( Perda) Bulukumba terhadap penggunaan sumur bor.


“Bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat," cetus Agus.


Aktivis pemuda dan pemerhati lingkungan ini juga mengatakan, jika hal ini tidak dikontrol, maka bisa dipastikan, bahaya besar menanti dibalik menjamurnya mini market di Bulukumba. 


"Mengingat kawasan kota, padat akan pemukiman, cepat atau lambat potensi bahaya dari sumur bor dapat mengakibatkan eksploitasi air tanah, sehingga menimbulkan rongga besar di perut bumi," paparnya.


Selain itu, kata dia, eksploitasi air tanah dalam secara berlebihan ini, akan menyebabkan pergeseran bebatuan yang menyanggah permukaan tanah, yang kemudian mengakibatkan tanah mudah amblas.


"Ini juga dibenarkan PDAM Kabupaten Bulukumba, saat lembaga investigasi sosial berada disana, kebanyakan minimarket di Bulukumba itu menggunakan sumur bor. Setelah mengambil sampel disalah satu mini market,"ucap Agus.


Tak hanya itu,  setelah melalui kajian lebih dalam, kami (lembaga investigasi sosial)  memutuskan bahwa, penggunaan air tanah (sumur bor) oleh pelaku usaha mini market telah melanggar peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 43 tahun 2008 tentang air tanah:Pasal 40 ayat 1. Pasal 47 ayat. Pasal 54 ayat 1 dan Pasal 58 ayat 1&2.

"Dengan tegas kami menyampaikan bahwa, keberadaan mini market di Bulukumba yang bertebaran dimana mana tidak ramah dengan lingkungan dan mengancam kerusakan," tukas Agus.



Reporter/editor: Ewin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar