Ads

Kamis, 16 Februari 2023, Februari 16, 2023 WIB
Last Updated 2023-02-16T06:27:17Z
NASIONAL

IPM Masuk Dalam Instrumen Penting Dalam Menghadapi Bonus Demografi Dan Visi Presiden Tentang Nawacita Visi Indonesia Emas 2045

Keterangan foto : Mendampingi Gubernur Banten dalam acara Konferensi Pimpinan Wilayah IPM Banten


Oleh : Fahrudin Hamzah

Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Bidang Teknologi dan Informasi.

Putra Daerah yang mewakili Sulawesi Utara di Kancah Nasional


JOURNALTELEGRAF - Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi beberapa tahun ke depan, tepatnya pada tahun 2030 hingga 2040 mendatang. Bonus demografi yang dimaksud adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.


Momentum tersebut tentu saja harus dihadapi dengan perencanaan yang matang. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah saat ini tengah menggodok berbagai program untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Nawacita presiden Ir Joko widodo tentang Indonesia Emas 2045 yang mana pada bonus demografi itu tidak akan lepas dari dan peran generasi  muda hari ini.


Ide dan konsep gagasan pokok negara yang akan diwujudkan ini kemudian tidak akan terwujud jika tidak dibarengi dengan tersedia dan terakomodirnya Sumber Daya Manusia yang memumpuni. generasi muda yang hari ini menjadi ujung tombak negara merupakan satu bentuk kesatuan yang memiliki peran penting dalam ikut memberikan sumbangsi dalam mewujudkan nawacita presiden tersebut.


Badan Pusat Statistik (BPS) populasi Indonesia saat ini dikelompokan dalam 6 (enam) generasi yaitu  Post Generasi Z (Post Gen Z), Generasi Z (Gen Z), Milenial, Generasi X (Gen X), Baby Boomer, dan Pre-Boomer.


Post Gen Z adalah generasi yang lahir pada 2013 dan seterusnya. Adapun Gen Z, merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang  berusia 8-23 tahun. Sedangkan  Milenial  yaitu generasi yang lahir pada 1981-1996 (saat ini berusia 24-39 tahun). Selanjutnya  Gen X  adalah generasi yang lahir pada 1965-1980 (sekarang berusia 40-55 tahun). Kemudian  Baby Boomer, yaitu generasi yang saat ini berusia 56-74 tahun (lahir 1946-1964). Lalu  terakhir adalah Pre-Boomer  merupakan generasi yang lahir sebelum 1945. Berarti  usia mereka saat ini   75 tahun ke atas.


Bonus demografi kita hari ini itu mulai di dominasi oleh mereka para kaum intelektual muda, sehingga melimpahnya SDM yang produktif tidak akan bisa produktif apabila tidak ada lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan bidang yang dikuasai. Maka dari itu, pemerintah perlu sekiranya mempersiapkan berbagai lapangan pekerjaan dan membuka keran investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.


Selain lapangan pekerjaan, pemerintah juga perlu lebih jauh lagi melihat potensi generasi muda hari ini, sehingga pemanfaatan dan keterlibatan generasi muda kita bisa  tempatkan pada ruang – ruang yang sesuai dengan jenjang akademisinya, minatnya, hobinya, bahkan keinginan dan harapannya untuk kedepan nanti. Karena tidak bisa kita pungkiri lagi bagaimana anak muda hari ini sudah mulai masuk dalam lini – lini pemerintahan.


Apalagi Bonus demografi menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berusia produktif yang melimpah. Tahun 2030 terdapat agenda besar pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Sejalan dengan itu, pemerintah pun telah mencanangkan Visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan harapan terciptanya generasi produktif yang berkualitas. 


sebagai anak muda yang masuk dalam kategori bonus demografi Indonesia, perlu kiranya mulai lebih memperhatikan dan sadar akan point – point penting yang bangsa ini sedang dan akan hadapi serta wujudkan nanti.


Jika tugas negara adalah mengintervensi, menciptakan lapangan pekerjaan melalui investasi. investasi baik menggunakan dana dalam negeri maupun luar negeri, termasuk mengundang modal asing masuk Indonesia itu sebetulnya adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan untuk generasi produktif," tutur Menko PMK dalam salah satu acara ketika beliau menjadi pematerinya.


pemerintah saat ini sangat berfokus untuk membangun lapangan pekerjaan agar bonus demografi bisa dimanfaatkan dengan baik. "Karena kalau tidak, maka pemerintah akan kehilangan momentum, kita akan kehilangan momentum di masa bonus demografi sekarang ini.


Pak Menko PMK juga mengingatkan, apabila bonus demografi gagal dimanfaatkan maka akan sangat berbahaya ketika masuk ke masa aging population atau masa di mana jumlah penduduk berusia tua lebih besar dari jumlah produktif.  


Bahkan generasi muda terkhususnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah harus bisa menjadi bagian dari generasi produktif yang bisa memanfaatkan peluang bonus demografi dan akan berperan dalam pembangunan nasional di tahun 2045 nanti.


"Jadi nanti pada tahun 2045 Indonesia yang akan memimpin itu adalah kita – kita ini.. kita harus berperan menjadi bagian dari generasi produktif agar kita terhindar dari aging society,"




Reporter : Franli

Editor : Legitha Aswardy 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar