JOURNALTELEGRAF - Sebagai tahapan akhir Program Intervensi Keamanan Pangan di Kabupaten Buol Tahun 2022, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palu menyelenggarakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Gerakan Keamanan Pangan Desa, Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS), dan Pasar Aman Dari Bahan Berbahaya, Selasa (13/12/2022).
Kegiatan yang digelar di salah satu hotel di Kelurahan Kali, Kecamatan Biau ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah beserta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Camat yang terkait, Kepala Desa, Kepala Sekolah beserta Kader Keamanan Pangan.
Sekda Buol, Mohammad.Suprizal Yusuf yang membuka acara menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan monev dan evaluasi Program Nasional tahun 2022. Balai Besar POM Palu sejauh ini telah melakukan berbagai upaya dan terobosan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keamanan obat dan makanan di Kabupaten Buol.
"Ini upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap obat dan makanan, tugas kita bersama dan diperlukan kolaborasi serta sinergitas semua pihak,” kata Suprizal.
Menurutnya, di era industri sekarang, terjadi perubahan paradigma dan kebiasaan di tengah masyarakat. Masyarakat saat ini cenderung menyerahkan kesehatan mereka pada produsen-produsen makanan dan obat yang tidak diketahui cara produksinya. Tampilan produk menjadi daya pikat tersendiri sehingga faktor higienitas cenderung dikesampingkan.
“Komitmen kami juga luar biasa untuk hal ini, selain fokus ke destinasi halal tourism, hal menyangkut penyediaan pangan yang halal dan sehat juga menjadi prioritas,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan Sertifikat Keamanan Pangan untuk sekolah, pasar dan desa.
Adapun yang menerima penghargaan Yaitu Kepala Desa Kantanan, Kepala Desa Bokat, Lurah Kampung Bugis, Kepala SDN 4 Biau dan SDN 5 Biau.
Selain dilakukan juga pemberian plakat kepada pemerintah daerah lewat Sekda Buol yang diserahkan oleh kepala BPOM Palu serta para kepala OPD terkait.
Kepala Balai Besar POM Palu Agus Riyanto menyampaikan, tiga Program Prioritas Nasional ini telah dilaksanakan sejak tahun 2014. Untuk tahun 2022, pelaksanaannya sudah berjalan intensif selama 10 bulan di Kabupaten Buol.
“Harapan kami, pemerintah Kabupaten Buol selanjutnya bisa mereplikasi program ini dengan menggunakan APBD atau APBDes sehingga pemberdayaan masyarakat dan lain-lain seperti yang sudah kami lakukan dapat dilanjutkan atau diimplementasikan kembali,” kata Agus Riyanto.
Reporter : Moh Asri
Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar