JOURNALTELEGRAF - Franly Mawuntu menyebut makna toleransi sebagai sesuatu yang sangat baik bagi masyarakat, khususnya Indonesia yang multi etnis, multi agama dan multi suku.
"Dengan landasan ketuhanan yang kuat, kita bisa menyatukan perbedaan sebagai bagian dari kebesaran Tuhan yang menciptakan kita berbeda untuk bisa saling mengenal," kata siswa kelas XII MIPA 4 yang menjadi salah satu peserta pada kegiatan sosialisasi Penguatan Nilai Moderasi bagi generasi Z yang digagas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bitung di SMA Negeri 2 Bitung, Senin (14/11/2022).
Namun Franly menyayangkan saat ini semakin banyak kasus pelecehan bahkan kekerasan atas nama agama, suku ras dan antar golongan (SAR) yang dilakukan oleh orang maupun kelompok di Indonesia.
"Berita hoaks yang banyak dikonsumsi lewat media sosial sebenarnya menjadi tantangan bagi kita generasi Z untuk bagaimana melawan berbagai berita hoaks terkait ujaran kebencian berdasarkan SARA tadi, maka saya sangat mengapresiasi kegiatan FKUB ini dalam rangka membangun pemahaman anak anak muda seperti apa seharusnya kita memegang teguh ajaran agama kita tanpa memasuki ruang privasi teman kita yang beragama lain," tuturnya.
Senada dengan Franly, Inka Pangumpia siswi kelas XI Bahasa ini pun menilai toleransi adalah jalan tengah agar kedamaian tercipta.
"Saya punya teman yang beda agama dan kami bisa jalan bareng, main bareng tanpa ada sekat uang memisahkan. Saat teman akan beribadah, saya persilakan begitupun sebaliknya. Kala teman tidak boleh mengkunsumsi makanan saya karena dilarang agamanya, maka saya sebagai teman yang baik tentu harus menghormati itu, bahkan saya wajib mengingatkannya," ujarnya.
Reporter/Editor : Arham Licin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar