Ads

Senin, 14 November 2022, November 14, 2022 WIB
Last Updated 2022-11-14T07:09:00Z
BITUNG

FKUB Bitung Beri Penguatan Nilai Moderasi Beragama Kepada Puluhan Gen-Z

fkub bitung
Foto : FKUB gelar sosialisasi moderasi beragama di SMA Negeri 2 Bitung (AL-JT)



JOURNALTELEGRAF - Dalam rangka Penguatan Nilai Moderasi Beragama Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) Kota Bitung kembali menggelar kegiatan sosialisasi.


Kali ini kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Aula SMA Negeri 2 Bitung dengan tema 'Penguatan Nilai Moderasi Beragama Generasi Z di Era Distrupsi'.


Dibuka Ketua FKUB Kota Bitung, Pdt Raymon Manopo didampingi Sekretaris FKUB Kota Bitung, Ismail Jafar.


Dalam sambutannya, Raymon menekankan pentungnya pengetahuan moderasi beragama terhadap siswa.


"Sebagai tunas bangsa, siswa diberi pengetahuan dan wawasan tentang moderasi beragama agar mereka memahami kemajemukan Indonesia sejak dini," kata Raymon.


Sedangkan Gladys Marcella Pilat, Analis Jabatan Tugas Fungsi Ortala dan Kerukunan Beragama, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara yang menjadi pemateri mengatakan pentingnya moderasi beragama bagi Gen-Z sebagai agen perubahan yang dapat mensosialisasikan moderasi beragama melalui platform media sosial mereka.


Moderasi beragama menjadi sangat penting di tengah kemajemukan Indonesia. Negara yang memiliki 1331 sub suku, 652 bahasa serta dialek daerah dan 6 agama resmi belum termasuk kepercayaan lokal yang mencapai ratusan.


"Moderasi beragama muncul untuk menjembatani seluruh perbedaan dan moderasi beragama harus dipahami sebagai sikap beragama tanpa meninggalkan nilai nilai agama masing masing bagi para penganutnya," jelas Gladys.


Lanjutnya, ada tiga indikator moderasi beragama. Yakni, komitmen kebangsaan, toleransi dan anti kekerasan (radikal).


"Kita harus berkomitmen sebagai sebuah bangsa bahwa NKRI adalah harga mati dan ideologi Pancasila sudah final serta kita tidak dengan mudah mengkafirkan atau membid'akan orang lain," jelas Gladys dihadapan 85 perwakilan siswa yang memgikuti sosialisasi tersebut.



Reporter/Editor : Arham Licin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar