Ads

Kamis, 15 September 2022, September 15, 2022 WIB
Last Updated 2022-09-15T03:33:31Z
HUKRIM

PD Pemuda Muhammadiyah Ikut Mendesak Kepolisian Kembalikan Tim Tarsius Pasca Rentetan Peristiwa Berdarah di Kota Bitung



Foto : Tim Tarsius Reskrim Polres Bitung (ist)



JOURNALTELEGRAF - Dukungan terus bergulir dari masyarakat melalui media sosial untuk menghadirkan kembali Tim Tarsius.




Sebagai informasi, Tim Tarsius merupakan salah satu Tim Khusus yang dibentuk dalam rangka memberantas kejahatan jalanan (Street Crime) yang kala itu sempat meresahkan.



Kini, masyarakat kembali meminta kepolisian (Polres Bitung) agar mengaktifkan kembali Tim Tarsius pasca maraknya aksi kekerasan, bahkan menjurus ke aksi brutal yang telah merenggut nyawa korbannya.



"Kami minta Polres mengaktifkan kembali Tim Tarsius, karena Kota Bitung semakin tidak aman dari aksi kejahatan," tulis para netizen di media sosial Facebook.



Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Bitung juga ikut angkat bicara, melalui Sekretaris PDPM, Franly Umar mendesak pihak kepolisian untuk mengembalikan Tim Tarsius dengan mempertimbangkan kondisi saat ini yang makin meresahkan.



"Sebulan terakhir saja, sudah ada tiga nyawa warga Kota Bitung yang melayang akibat kekerasan dengan menggunakan senjata tajam, meski pihak Polres menyebut bahwa Tim Tarsius masih ada disetiap Polsek dengan nama Tarsius Presisi, namun aksinya di lapangan jauh berbeda dengan Tim Tarsius yang dulu berpatroli mengeliilingi semua sudut kota serta mereka mampu memviralkan tiap kegiatan yang mereka lakukan, sehingga efeknya sangat terasa di tengah masyarakat,"  kata Franly Umar, Kamis (15/9/2022).


Desakan warga lewat media sosial yang kian besar, menurut Franly harus menjadi atensi Kapolres Bitung.


"Desakan ini adalah aspirasi masyarakat dan Kapolres Bitung harus menindaklanjuti ini, jika tidak bisa mengaktifkan Tim Tarsius sesuai desakan masyarakat, paling tidak kepolisian punya langkah konkrit, bukan sekedar menangkap pelaku setelah kejadian. tapi bagaimana kejadian kejadian tersebut tidak lagi terus terulang. Ingat, pertaruhannya adalah nyawa warga kota," tegasnya.




Reporter/Editor : Arham dila Licin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar