 |
| Penyerahan bantuan bahan pokok kepada warga Desa Kalekube Satu. |
JOURNALTELEGRAF - Penggunaan Dana Desa (dandes) memang seharusnya dilakukan secara transparan dan terlebih dapat dirasakan langsung oleh warga desa. Seperti halnya di Desa Kalekube Satu, Kecamatan Tabukan Utara.
Pada Kamis, (25/8/2022) kemarin, Pemerintah Desa Kalekube Satu menyerahkan bantuan bahan pokok kepada warganya melalui alokasi dana desa.
Kepala Desa Kalekube Satu, Kosmida Mabiang mengatakan bahwa pemberian bantuan bahan pokok ini merupakan ketentuan yang ditetapkan untuk penanganan Covid 19 yang pengalokasiannya dari dana desa sebesar 8 persen.
"Jadi memang sesuai ketentuan, untuk penerima manfaat BLT pengalokasiannya sebesar 40 persen, lalu ada 20 persen untuk ketahanan pangan dan 8 persen anggaran penanganan covid. Dari anggaran 8 persen ini, Kami membelanjakan bahan pokok kepada warga yang terdampak dan dinilai kurang mampu. Sebab dananya cukup banyak bila hanya dibelanjakan alat pelindung diri berupa masker," jelasnya.
 |
| Suasana Penyaluran Bantuan Bahan Pokok Kepada Warga. |
Sementara besaran anggaran 20 persen untuk ketahanan pangan, kata Kosmida ada jenis belanjanya sendiri diluar anggaran 8 persen. Sedangkan anggaran 40 persen untuk bantuan langsung tunai, akan diserahkan hari ini.
"Untuk semua pos belanja itu berbeda peruntukannya. Dan untuk 8 persen itu kami menyerahkan bantuan bahan pokok berupa beras 10 kilogram, gula putih 3 kilogram, telur 30 butir dan masker kepada masing-masing keluarga. Totalnya ada 208 penerima untuk bantuan bahan pokok dari alokasi anggaran 8 persen ini," tutur Kosmida.
Beberapa warga Desa Kalekube Satu ketika diwawancarai pun tak menyangka bahwa mereka akan menerima bantuan bahan pokok.
"Pas dapat undangan dari pemerintah desa mo terima bantuan, kaget ternyata yang disalurkan bahan pokok, padahal so ada BLT. Soalnya kalo mo liat, di desa-desa lain cuma terima masker dengan handsanitizer," ungkap mereka senada.
Pemberian bantuan bahan pokok dari alokasi dana desa sebesar 8 persen yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Kalekube Satu merupakan sebuah langkah bijak. Bahkan salah satu tokoh masyarakat yang enggan namanya dipublikasikan ikut mempertanyakan alokasi anggaran 8 persen di desa lain.
"Selama ini belum terlihat desa-desa lain mengakomodir belanja apa dari anggaran 8 persen ini, sebaiknya dari dinas terkait, teman-teman dari LSM maupun Pers bisa turun langsung ke lapangan terkait hal ini, biar warga desa lain bisa melihat adanya transparansi belanja dari pemdes mereka," ujarnya.
Reporter/Editor : Dendy Abram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar