Ads

Jumat, 26 Agustus 2022, Agustus 26, 2022 WIB
Last Updated 2022-08-26T01:44:15Z
BITUNG

Warga Apresiasi Ambulance Dishub yang Siap 24 Jam Layani Warga Pulau Lembeh


Foto : Ambulance 24 jam milik Dinas Perhubungan Kota Bitung yang stand by 24 jam melayani warga Pulau Lembeh di Ruko Penyeberangan Pateten (ist)



JOURNALTELEGRAF - Pasca diluncurkan beberapa waktu oleh Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, keberadaan mobil ambulance yang siaga 24 jam di Ruko Pateten untuk warga Pulau Lembeh yang membutuhkan saat kondisi darurat ssmakin mendapat apresiasi masyarakat.




Salah satunya, Frans Dalambide, yang mengaku sangat bersyukur di pemerintahan Maurits - Hengky ini ada kendaraan yang bisa stand by untuk mengantisipasi jika ada masyarakat Pulau Lembeh mengalami sakit dan kesulitan mendapatkan kendaraan dari Ruko Penyeberangan Pateten ke rumah sakit terdekat.




" Dengan beroperasinya ambulance di Ruko Pateten ini, maka kami warga Pulau Lembeh tidak perlu lagi kesulitan saat ada keluarga yang sakit dan membutuhkan kendaraan dari dermaga ruko ke rumah sakit, apalagi saat tengah malam," jelasnya, Jumat (26/8/2022).




Frans berharap kedepan makin banyak lagi program Maurits - Hengky yang menyentuh langsung dengan kebutuhan warganya.


 



"Masyarakat membutuhkan program pemerintah yang bersentuhan langsung dengan keseharian kami, dan kedepan kami berharap pemerintahan MMHH terus menggulirkan berbagai program seperti mobil ambulance ini," ujarnya.


Selain itu Fdans menambahkan, sejak diresmikannya Dermaga Perjuangan di Pulau Abadi oleh Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, aktivitas warga yang ingin menyeberang ke dermaga Ruko Pateten pun makin mudah.



" Untuk warga yang sakit dan naik perahu dari dermaga ini, kami tidak pungut biaya. Bahkan kami bahkan memberikan santunan biaya buat mereka dan hari ini sudah ada 3 orang yang sakit dan menyeberang lewat dermaga Perjuangan, dan sampai di rumah sakit dengan lancar berkat adanya mobil ambulance," jelasnya.



Sedangkan uang santunan yang diberikan kepada warga yang sakit, menurut Frans merupakan swadaya dari pemilik perahu yang sandar atau berlabuh di Dermaga Perjuangan Pulau Abadi.


"Ada 37 unit perahu yang sandar di dermaga ini, dan kita membuat dua kelompok dari operasinya agar semua bisa dapat giliran mengangkut penumpang dan setiap hari kami menunggu iuran dari perahu perahu yang ada," pubgkasnya.



Reporter / Editor : Arham Licin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar