Ads

Senin, 30 Mei 2022, Mei 30, 2022 WIB
Last Updated 2022-05-30T13:11:57Z
Sangihe

Disentil Pembayaran 'Hutang' Dana PEN, Pj Bupati Sangihe Siapkan Langkah Jitu

Pj. Bupati Sangihe, dr Rinny Tamuntuan, M.Kes ketika memberikan sambutan pada giat bersama ASN Pemkab Sangihe siang tadi.



JOURNALTELEGRAF - Penjabat Bupati Sangihe, dr Rinny Tamuntuan dalam konferensi pers seusai kegiatan pertemuan bersama ASN Pemkab Sangihe siang tadi; sempat memberikan jawaban memukau ketika disentil terkait Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kabupaten Kepulauan Sangihe.


Soal 'hutang' Pemkab Sangihe yang harus dilunasi selama kurun waktu sewindu itu, Tamuntuan dengan santai menyampaikan agar tidak perlu khawatir selama Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam kondisi stabil.


"Untuk dana PEN itu tanggung jawab daerah. Jadi kita tidak usah ragu-ragu dengan ini hutang, mau tutup bunga dan mau bayar hutangnya. Kita tenang-tenang saja! Selama PAD ini bagus, akan mencukupi untuk membayar hutang dan bunganya," ungkap Tamuntuan, menjawab tanya sekaligus isu seputar pembayaran bunga hutang Dana PEN yang diketahui lumayan besar disetiap tahun anggaran berjalan.


Namun, lanjut Tamuntuan, bilamana kedepannya PAD ternyata tidak memenuhi target; Dirinya sudah memiliki langkah lain yang disiapkan mengantisipasi kemungkinan itu.


"Tapi kalau PAD nanti di bawah target. Saya akan memasang target untuk masing-masing dinas; dinas-dinas mana yang menghasilkan PAD. Dan harus fokus! Bila PAD ini meningkat, kita tidak akan ragu-ragu mau bayar hutang maupun tutup bunganya," jelas Tamuntuan.


Sementara terkait pos pembayaran 'hutang' dana PEN ini, Tamuntuan seakan harus memutar otak lagi sebab pembayarannya hanya bisa diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan tidak dari Dana Alokasi Khusus (DAK).


"Pembayaran hutang dan bunga hutang ini tidak bisa dari anggaran DAK, harus dari DAU; disementara DAU 'kan kebanyakan itu gaji pegawai dan tpp," tutupnya.


Diketahui besaran Dana PEN yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe sebesar 199 Miliar Rupiah dan menjadi 'hutang' daerah yang harus dilunasi selama 8 tahun kedepannya.



Reporter/Editor : Dendy Abram 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar