JOURNALTELEGRAF - Kalapas Kelas II B Tolitoli Makmur, SH menerima kunjungan dari Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tolitoli H. Muchlis, S.Ag.,M.Pd diruang kerjanya. pada Senin (18/04/2022).
Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama antara Lapas Kelas II B Tolitoli dengan Kementerian Agama Kabupaten Tolitoli khususnya dalam hal pembinaan kepribadian bagi warga binaan lapas.
“Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin agar tujuan sistem pemenjaraan ini benar-benar berjalan di Lapas Tolitoli sebagaimana diamanatkan undang-undang,” kata Kalapas.
Kunjungan delegasi Kemenag Kabupaten Tolitoli dilanjutkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Memorandum of Understanding antara Kemenag dengan Lapas Kelas II B Tolitoli.
Adapun ruang lingkup Nota Kesepahaman tersebut meliputi :
Pembinaan Mental dan Teknis Keagamaan kepada warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tolitoli,
Kegiatan Pembelajaran Tauhid,
Kegiatan bebas buta aksara Al-Qur’an’,
Kegiatan belajar fiqih,
Kegiatan pendalaman alkitab,
Bimbingan konseling dari penyuluh, Kebaktian agama protestan, Kebaktian agama katolik, Kegiatan Ibadah Agama Hindu, Kegiatan Ibadah Agama Budha, dan Kegiatan Ibadah Agama Konghucu.
“Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada Kemenag yang telah mengajak menanda tangan Memorandum Of Understanding (MOU) kerjasama yang menjadikan Lapas Kelas II B sebagai mitra dalam memberikan pembinaan bagi para warga binaan dan petugas di Lapas Tolitoli. Lembaga Pemasyarakatan salah satu Lokus Binaan Penyuluh Agama Islam dari Kemenag Tolitoli sudah menjadi ke niscayaan warga binaan mendapatkan bimbingan untuk bertobat dan diarahkan kepada ketaatan beragama sehingga keluar dari lembaga Pemasyarakatan bisa menjadi insan yang penuh kesadaran dan tidak lagi mengulangi kesalahannya,” tuturnya.
Terakhir, Kalapas menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Agama Kabupaten Tolitoli atas kerjasamanya dalam menantangani MOU terkait Pembinaan Keagamaan bagi warga binaan.
“Sinergitas ini sangat diperlukan karena salah satu program pembinaan kepribadian melalui sentuhan mental rohani," tutupnya.
Editor/Reporter: Legitha Aswardy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar