Ads

Selasa, 01 Maret 2022, Maret 01, 2022 WIB
Last Updated 2022-03-01T13:26:20Z
PEMERINTAHAN

Walikota Maurits Minta ASN dan THL Kawal Informasi dan Lawan Hoaks yang Beredar Terkait Vaksin dan Covid-19



Foto : Wali kota Bitung, Maurits Mantiri saat memimpin apel dan rapat di jajaran ASN Pemkot Bitung secara virtual (istimewa)




JOURNALTELEGRAF - Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri meminta kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di jajaran Pemerintah Kota Bitung untuk mengawal informasi yang beredar di tengah masyarakat. Hal ini disampaikan Maurits Mantiri saat memimpin apel dan rapat secara virtual dengan pejabat dan seluruh ASN di jajaran Pemkot Bitung, Selasa (01/03/2022) secara virtual.



Informasi hoaks yang banyak beredar di tengah masyarakat terkait mereka yang telah di vaksin tapi penyebaran COVID-19 masih tinggi tingkat penyebarannya di Kota Bitung.



"Seluruh ASN dan THL harus mengawal banyaknya informasi hoaks yang beredar di tengah masyarakat terkait pepaksanaan vaksin gencar, tapi penyebaran COVID-19 tetap tinggi," kata Maurits.



Menurut Maurits, tolak ukur dari status level ini terdiri dari 3 indikator. Yakni, positive rate, bed occupancy dan mobility.



"Postive rate tinggi menandakan mobilitas tinggi yang meningkatkan penyebaran COVID-19, varian Omicron ini tingkqt penyebarannya sangat cepat, di Kota Bitung sendiri angka kematiannya sangat rendah, dimana dari data yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Bitung angka kematian akibat COVID-19 tahun 2020 hanya 2 persen, tahun 2021 2,5 persen dan tahhn 2022 1,5 persen. Ini karena vaksin sangat efektif, apalago yang sudah vaksin ketiga atau booster, data infeksi virus ini makin berkurang, itu artinya vaksin bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh kita," jelasnya.



Sedangkan Kadis Kesehatan Kota Bitung, Dr. Piter Lumengkewas menerangkan korelasi antara vaksin dan Covid-19 adalah virus masuk ke dalam tubuh dan disaat bersamaan vaksin juga disintikan ke dalam tubuh, yang berfungsi menjadi penangkal atau bahkan mengeluarkan virus tersebut.



"Vaksin dan Covid-19 ini sangat berkorelasi, dimana covid adalah proses masuknya virus ke dalam tubhb dan vaksin untuk menangkalnya. Dan untuk informasi, capaian vaksin di Kota Bitung sudah diangka 78 persen," jelas Piter.




Piter juga menjelaskan mengapa Kota Bitung masuk dalam zona merah, itu kata Piter karena keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Raye (BOR).




"Jadi ukurannya itu tadi, keterisian tempat tidur di rumah sakit yang menjadi penyebab kita masuk dalam zona merah," pungkas manta Dirut RSUD Bitung ini.




Reporter/Editor : Arhamdila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar