Ads

Senin, 07 Maret 2022, Maret 07, 2022 WIB
Last Updated 2022-03-07T03:17:00Z
Kepulauan SangiheSangihe

Suplai Logistik Masyarakat Pulau Perbatasan Terganggu. Hampir Sebulan Tidak Ada Kapal

#camatmarore #sabuknusantara #kapalperintis
Surat Permohonan dari Pemerintah Kecamatan Marore.


JOURNALTELEGRAF - Pemerintah dan masyarakat Pulau Marore, Kawio dan Matutuang yang ada di wilayah Kecamatan Marore serta Pulau Lipang dan Kawaluso yang ada di wilayah Kecamatan Kendahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, mengeluhkan terkait tidak adanya Kapal yang berlayar melayani wilayah pulau-pulau perbatasan tersebut. Hal ini dituturkan langsung oleh Camat Marore, Marcos Sasiang.


"Kalau dulu dilayari oleh empat unit kapal Sabuk Nusantara, antara lain SN69, SN70, SN95 dan SN109. Namun sekarang tinggal tersisa satu unit kapal saja yang berlayar, yaitu SN95; Tetapi hanya beroperasi dari bulan Januari sampai awal februari saja, sebab tanggal 17 diketahui sudah docking," ungkap Sasiang kepada JOURNALTELEGRAF.COM


Sasiang juga menyebutkan bahwa sejak tanggal 17 Februari sampai kini memasuki bulan Maret; tidak ada kapal pengganti lainnya yang melayani pelayaran ke pulau-pulau perbatasan. Sehingga pemenuhan kebutuhan masyarakat terganggu karena muatan logistik dari Kota Tahuna tidak bisa didatangkan seperti biasanya.


"Masyarakat sangat kesulitan untuk memperoleh kebutuhan hidup sehari-hari seperti bahan pokok yang biasanya didatangkan dari Kota Tahuna," ujarnya.


Sementara bila menggunakan kapal kecil atau perahu motor milik masyarakat berupa pambout, Kata Sasiang sangatlah beresiko sebab cuaca sedang tidak baik.


"Pada musim ini adalah musim Utara, gelombang begitu tinggi dan angin begitu kencang. Sehingga tidak bisa dilayari oleh tranportasi laut milik masyarakat seperti pambout, karena beresiko," jelasnya.


Dirinya selaku pimpinan wilayah pun sudah menyurat ke beberapa instansi terkait, tinggal menunggu tindaklanjut dari situasi dan kondisi yang dialami oleh masyarakat di pulau-pulau perbatasan ini.


"Kami sudah membuat surat permohonan Pengoperasian kembali kapal perintis KM. Sabuk Nusantara dan Evaluasi Rute Pelayaran, tertanggal 22 Februari kepada Kepala UPP II Tahuna dan PT. Pelni Tahuna serta tembusan kepada instansi terkait lainnya seperti Badan Perbatasan Sangihe dan Dinas Perhubungan Sangihe," tutupnya.


Terpisah, Kepala Badan Perbatasan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Ferdinand Manumpil ketika dimintai keterangan terkait tembusan surat mengatakan bahwa saat sedang ditindaklanjuti dan terus dilakukan koordinasi serta komunikasi menyikapi situasi ini.


"Terkait surat tembusan ini, Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya. Dan dari komunikasi Kami Badan Perbatasan dengan Kepala Bidang Perhubungan Laut dan LLASDP Dinas Perhubungan Daerah Provinsi SULUT,  Stenly Patimbano, SH. Beliau menyebutkan bahwa akan diupayakan secepatnya ada pergantian dari SN95 yang kini Docking dengan SN33 yang diketahui kini sudah selesai perbaikan di Bitung. Sehingga mereka akan menyurat ke kementerian perhubungan agar SN33 dapat digunakan untuk mengisi kekosongan rute yang dilayani oleh SN95," jelas Manumpil. Senin,(7/3/2022)


Hingga hari ini Pulau-pulau perbatasan di Kecamatan Marore dan sekitarnya memang sangat bergantung pada pelayaran Kapal angkutan seperti Sabuk Nusantara untuk mensuplai kebutuhan logistik masyarakat.


Reporter/Editor : Dendy Abram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar