Foto: Kondisi pasar Restorasi Malalayang, Kota Manado (JT)
JOURNALTELEGRAF - Kondisi memprihatinkan tampak saat awak media ini mencoba mengunjungi Pasar Restorasi Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (7/6/2021).
Pasar yang di dalamnya terdapat dua hanggar. Dimana hanggar satu terdapat 72 lapak ikan dan sayuran dan hanggar kedua memiliki 128 lapak juga 48 ruko dibagian depan dan 8 ruko di bagian belakang.
Dari informasi yang dihimpun media ini, pasar tersebut berbandrol 30 miliar dari pembelian lahan hingga pembangunannya.
Namun sayangnya, hingga kini pasar yang digadang gadang akan menjadi setra perputaran ekonomi itu sepi pembeli. Bahkan banyak pedagang yang hengkang.
Salah satu pedagang yang ditemui, Thomas mengaku sepi pembeli.
" Pendapatan saya paling tinggi dalam sehari sekitar 200 ribu dan itu pendapatan kotor belum lagi saya harus membayar ojek," ujar Thomas yang sehari hari berjualan bumbu dapur.
Sama drngan kisah Meyta Agama pedagang yang menjual ikan mentah juga mengaku mulai stres dengan kondisi pasar.
" Pendapatan saya setiap hari dibawah 100 ribu, tapi saya dan suami saya juga menjual ikan secara online, jadi jika ada orang membeli ikan secara online, suami saya yang mengantarnya dan saya tetap menjual di pasar," ujar pedagang yang tinggal di Aer Terang itu.
Dari keterangan pedagang lainnya, kondisi pasar kini tidak diterangi listrik dan sarana air bersih dan itu dibenarkan Ivan Mario Tutuhatenewa selaku Koordinator Pasar Restorasi Malalayang.
Reporter : Amora Rumondor
Editor : Simon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar