Ads

JournalTelegraf
Rabu, 05 Mei 2021, Mei 05, 2021 WIB
Last Updated 2021-05-05T16:32:02Z
BITUNGBP2MI

Tetap Komitmen Lindungi PMI, BP2MI MoU bersama Pemkot Bitung dan Tomohon

Kepala BP2MI Benny Rhamdani menandatangani nota kesepakatan dengan Pemkot Bitung yang dilakukan langsung oleh Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, di aula SH Sarundajang kantor Wali Kota Bitung, Rabu (5/05/2021). (Foto : Simon/JT)


JOURNALTELEGRAF - Komitmen besar Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dibawah kepemimpinan Benny Rhamdani untuk melindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari ujung rambut sampai ujung kaki benar-benar diwujudkan.


Di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sendiri, setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Talaud, Sangihe dan Minahasa Utara, kini giliran Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung dan Tomohon menyatakan komitmennya untuk turut melindungi PMI dengan menandatangani nota kesepakatan bersama BP2MI.

Usai penandatanganan nota kesepakatan, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam sambutannya mengingatkan, PMI adalah penyumbang devisa negara kedua terbesar setelah Migas.

"Sebagai putra asli daerah Sulawesi Utara, Saya sangat bangga dengan komitmen Pemerintah Kota Bitung dan Tomohon yang mau berkomitmen bersama kami untuk melindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kita tidak perlu malu sebagai PMI, karena PMI pekerjaan mulia. PMI itu menjadi penyumbang devisa bagi negara kita setelah sektor migas, sebesar Rp 159,6 triliun per tahun dari 3,7 juta PMI yang tercatat. Devisa yang lebih besar lagi jika kita bisa mengirimkan lebih banyak lagi PMI," ujar Benny di aula SH Sarundajang kantor Wali Kota Bitung, Rabu (5/05/2021).

Benny berharap Pemkot Bitung dan Kota Tomohon dapat membantu mensosialisasikan program-program BP2MI.

Selain itu, berkomitmen penuh untuk mengalokasikan anggaran pelatihan dan sertifikasi kompetensi bagi PMI sesuai amanat UU 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

"Pasal 40 dan 41 UU nomor tahun 2017 telah mengamanatkan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota memiliki tanggungjawab untuk melindungi PMI sebelum dan setelah bekerja. Dan tanggungjawab untuk menyiapkan PMI yang memiliki keahlian dan keterampilan lewat penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang dananya disediakan oleh pemerintah daerah," jelas aktivis Reformasi tahun 1998 ini.

Benny juga mengungkapkan, dalam waktu dekat BP2MI akan menjalin kerjasan dengan bank BUMN untuk membantu PMI dari sisi pendanaan.

"Dalam waktu dekat, kita akan menandatangani kerjasama dengan bank BNI. Kerjasama ini nantinya bertujuan untuk membantu PMI lewat pinjaman kredit. Kerjasama ini nantinya akan sangat membantu PMI," ungkapnya.

Lanjut Benny, BP2MI memiliki UPT-UPT yang ke depan dapat berkolaborasi dan menjalin Kerjasama untuk dapat menyiapkan calon PMI yang terampil dan profesional.

"Sehingga nantinya kita mampu memenuhi kuota yang telah ditentukan oleh negara penempatan. Saya berkeyakinan kita memiliki supply yang besar dan mampu memenuhi kuota tersebut. Ini hanya membutuhkan komitmen dan kerja-kerja pelayanan dan sinergi yang saya yakin mampu dilakukan oleh UPT-UPT BP2MI dan para pelaku usaha. Tinggal kemauan menggalang kerjasama dengan berbagai sekolah-sekolah dan perguruan tinggi," pungkas Benny.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani menandatangani nota kesepakatan dengan Pemkot Tomohon yang dilakukan langsung oleh Wali Kota Tomohon Caroll Senduk di aula SH Sarundajang kantor Wali Kota Bitung, Rabu (5/05/2021). (Foto : Simon/JT)

Benny Rhamdani hadir langsung menandatangani nota kesepakatan bersama Pemkot Bitung yang dilakukan langsung oleh Wali Kota Maurits Mantiri dan Pemkot Tomohon yang dilakukan langsung Wali Kota Caroll Senduk.

Hadir juga Senator DPD RI Dapil Sulut, Stevanus BAN Liouw.

Dari data statistik penempatan PMI dari Sulawesi Utara 5 tahun terakhir (sebelum pandemi) 2016 s/d 2020 dari 15 Kab/Kota di Sulawesi Utara, ada sekisar 1.966 PMI. Dengan rata-rata penempatan per tahun sekisar 393 PMI.

Kabupaten Minahasa menjadi penyumbang PMI terbesar, yakni 496 PMI dengan rata-rata per tahun hampir 100 orang PMI.

Kedua, Kota Manado dengan penempatan PMI sebesar 362 PMI dengan rata-rata penempatan 73 orang PMI.

Ketiga, Kota Bitung yakni 344 PMI dengan rata-rata penempatan per tahun 67 PMI. Kota Tomohon tercatat sebanyak 95 PMI, dengan rata-rata di bawah 20 orang PMI.

Ada 4 negara tujuan penempatan PMI asal Sulawesi Utara, yakni ; Hongkong sebanyak 993 PMI; Singapura sebanyak 390 PMI; Taiwan sebanyak 173 PMI, dan; Malaysia sebanyak 135 PMI.

Dari angka itu, jabatan terbanyak adalah fisherman (pelaut) dan caregiver.

Reporter/Editor : Simon Siagian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar