Ads

Minggu, 23 Mei 2021, Mei 23, 2021 WIB
Last Updated 2021-05-23T02:44:30Z

Ekosistem dan kita Serta Keterhubungan Alam

JOURNALTELEGRAF - Indonesia terletak di daerah ekuator dengan luas daratan mencapai 2 juta kilometer persegi dan luas lautan 6 juta kilometer persegi memanjang sejauh 6.000 km dari benua Asia hingga relung Pasifik dan merupakan negara kepulauan dengan penduduk yang terpadat serta keanekaragaman hayati yang tertinggi di dunia. 


Dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia dikenal sebagai daerah “megabiodiversity” yang mana banyak spesies didalamnya endemik.Secara umum, sumberdaya alam yang terdapat di bentangan wilayah Indonesia terdiri atas sumber daya dapat pulih (renewableresources), sumberdaya tidak dapat pulih(non-renewable resources), dan jasa-jasa lingkungan. 


(Keanekaragaman hayati di Indonesia)


Sumber daya alam dapat pulih terdiri dari berbagai jenis tumbuhan, hewan,ikan, udang, dan lain sebagainya. Sumber daya alam tidak dapat pulih meliputi air, tanah,mineral, bahan tambang/galian, minyak bumi dan gas. Sedangkan yang termasuk jasa-jasa lingkungan adalah pariwisata dan rekreasi,transportasi, pendidikan dan penelitian,pertahanan dan keamanan, serta konservasi alam.


Saat ini telah terjadi beragam degradasi ekosistem, baik ditimbulkan oleh kegiatan manusia maupun perubahan kondisi alam,menyebabkan hilangnya sebagian aset nasional, yaitu terjadinya penurunan keanekaragaman hayati yang berasosiasi secara langsung dan tidak langsung dari ekosistem tersebut. Berkurangnya produktivitas ekosistem teresterial maupun pesisir dan laut semakin memperburuk posisi masyarakat yang hidupnya sangat tergantung pada sumberdaya alam tersebut.


Pemerintah telah lama menyadari dan telah menaruh perhatian terhadap kondisi tersebut.Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penelitian dan program pengelolaan keanekaragaman hayati dari tahun ke tahun.Namun demikian, kegiatan-kegiatan tersebut belum mampu mencegah atau bahkan mengurangi laju penurunan keanekaragaman hayati yang semakin lama semakin tidak terkendali. Salah satu faktornya adalah penegakan hukum terhadap berbagai peraturan yang ada tidak pernah dilakukan secara konsisten dan terus menerus.


Hal tersebut diperburuk lagi oleh ketidakjelasan wewenang dan tanggungjawab dari berbagai instansi pemerintah terhadap pengelolaan keanekaragaman hayati. Tulisan ini mencoba untuk mengidentifikasi segenap undang-undang yang terkait dengan pengelolaan keanekaragaman hayati di Indonesia. Selanjutnya memberikan gambaran substansinya terhadap pengelolaan keanekaragaman hayati, dan pada akhir memberikan rekomendasi langkah-langkah strategis yang harus dilakukan.


SUBSTANSI PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG TERKAIT DI INDONESIA


Pengelolaan keanekaragaman hayati di Indonesia dilindungi secara hukum menurut undang-undang terkait. Terdapat sekitar 10 materi undang-undang yang terkait dengan pengelolaan keanekaragaman hayati di Indonesia, diantaranya: (i) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; (ii) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati); (iii) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; (iv) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun2006 tentang Pengesahan International Treatyon Plant Genetic Resources for Food andAgriculture (Perjanjian mengenai Sumber DayaGenetik Tanaman untuk Pangan dan Pertanian); (v) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman; (vi) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun2007 tentang Penataan Ruang; (vii) Undang-Mahipal (2018)Jurnal Cendekia Ihya, Oktober 2018, Volume 1, Nomor 1.


Keberadaan keanekaragaman hayati ini tidak akan selalu tetap keadaannya, baik jumlah serta jenisnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti perburuan, kerusakan ekosistem, serta pemanfaatan yang berlebihan. Pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk berbagai keperluan secara berlebihan ini ditandai dengan semakin langkanya beberapa jenis flora dan fauna. Hal ini disebabkan rusaknya habitat dan ekosistem yang ditempati flora dan fauna tersebut.


Ketidakseimbangan tersebut apabila dibiarkan, dapat mengancam keanekaragaman hayati. Oleh karenanya, kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan kekayaan hayati di Indonesia ini harus dicegah. Pemerintah pun tidak tinggal diam, hal ini dapat dilihat dari undang-undang yang dikeluarkan pemerintah mengenai konservasi (pengawetan) sumber daya hayati yaitu Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang pengolahan lingkungan hidup. Dari undang-undang tersebut pengolahan lingkungan hidup diharapkan dapat bermanfaat serta berkelanjutan. Berikut ini upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia antara lain sebagai berikut:


1. Perlindungan alam

Alam merupakan tempat manusia hidup sekaligus tempat untuk memperoleh bahan kebutuhannya. Dari alam, manusia mendapatkan makanan dan energi. Kebutuhan manusia yang diperoleh dari lingkungannya bukan hanya sesaat, melainkan selama spesies itu ada sehingga kebutuhan itu tetap ada, bahkan makin meningkat. Untuk dapat menyediakan kebutuhan hidup secara berkesinambungan itu, manusia harus selalu berusaha menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.


Perlindungan alam dapat dikelompokkan menjadi perlindungan alam umum dan perlindungan alam khusus.


a. Perlindungan alam umum

Perlindungan alam secara umum berarti melindungi semua komponen alam secara keseluruhan yang meliputi kesatuan flora, fauna, dan tanahnya. Perlindungan alam secara umum dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:

- Perlindungan alam ketat adalah perlindungan alam yang tidak memperbolehkan campur tangan manusia dalam usaha perlindungannya. Biasanya daerah ini digunakan untuk kepentingan ilmiah atau penelitian, misalnya, Taman Nasional Ujung Kulon dan Pulau Panaitan

- Perlindungan alam terbimbing adalah perlindungan alam di bawah bimbingan para ahli, misalnya di kebun raya dan taman nasional. Taman nasional. Biasanya meliputi daerah yang luas, tidak boleh ada bangunan tempat tinggal maupun industri, dan biasanya berfungsi sebagai tempat rekreasi. 

Ciri-ciri taman nasional, antara lain:

(a) tersedianya kawasan yang cukup luas bagi pengembangan satu atau lebih ekosistem yang tidak banyak dijamah oleh manusia. Dalam kawasan ini berkembang jenis tanaman dan hewan yang memiliki nilai ilmiah;

(b) karena kepentingannya yang khas bagi ilmu pengetahuan, pengelolaannya berada di tangan pemerintah; 

(c) karena memiliki unsur ilmu pengetahuan dan daya tarik ilmiah, kawasan ini dapat dikunjungi dan dikelola untuk kemanfaatan manusia, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem.


b. Perlindungan alam khusus

Perlindungan alam khusus berarti melindungi unsur alam tertentu. Sebagai contoh perlindungan botani untuk melindungi tumbuhan tertentu; perlindungan zoologi untuk melindungi hewan tertentu; perlindungan geologi untuk melindungi formasi geologi tertentu; perlindungan antropologi untuk melindungi suku bangsa tertentu; dan perlindungan suaka margasatwa untuk melindungi hewan tertentu.


2. Pengawetan hutan

Hutan adalah ciptaan Tuhan yang merupakan sumber keanekaragaman hayati yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya sehingga kita harus memelihara keaslian hutan tersebut. Akan tetapi, akhir-akhir ini manusia cenderung melakukan perusakan hutan. Hutan yang terpelihara dengan baik dapat memperkaya hidup manusia secara material dan spiritual sehingga manusia harus berusaha untuk memelihara semaksimal mungkin keanekaragam hayati tersebut. Adapun tujuan dari pengawetan hutan, antara lain, sebagai berikut.


a. Menjaga keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, dengan mencegah tindakan manusia yang dapat merusak macam-macam flora dan fauna yang masih asli.

b. Menjaga keseimbangan air di musim penghujan dan musim kemarau. Humus menggemburkan tanah. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan. Selain itu, pada musim kemarau, sungai dan sumur tetap berair karena air-air tanah itu keluar sebagai mata air


c. Mencegah erosi. Permukaan tanah mudah tererosi. Tanah terlindung oleh humus dan terikat akar. Pada saat terjadi hujan humus akan menghambat terlemparnya butiran-butiran tanah permukaan dari tempatnya sehingga terhindarlah dari erosi.

d. Mencegah banjir. Terjadinya erosi akibat hutan gundul menyebabkan berkurangnya humus serta pendangkalan sungai dan danau sehingga dapat terjadi banjir pada musim penghujan

e. Sumber perekonomian. Penyediaan kayu untuk berbagai industri terpentin dan rotan merupakan hasil hutan yang sangat besar pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.


Tindakan yang dapat dilakukan untuk pengawetan hutan diantaranya sebagai berikut:


a. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan secara semena-mena, tetapi dilakukan dengan sistem tebang pilih.

b. Mengusahakan agar penebangan pohon diimbangi dengan penanaman kembali.

c. Mengadakan peremajaan hutan dan reboisasi, yaitu menanami kembali bekas hutan yang telah rusak.

d. Mencegah kebakaran. Kerusakan hutan yang paling besar terjadi karena kebakaran. Jika terjadi kebakaran hutan, harus diusahakan pemadaman secepat mungkin.

 

3. Perlindungan margasatwa

Menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem, harus diusahakan agar tidak ada satu atau lebih komponen ekosistem yang mengalami kepunahan. Oleh sebab itu, usaha pelestarian keanekaragaman hayati harus dilakukan secara terpadu, artinya dalam suatu pelestarian itu, seluruh komponen ekosistem harus dilestarikan secara keseluruhan. Sikap manusia sangat berpengaruh terhadap perlindungan satwasatwa langka yang mulai terancam kepunahan ini. Manusia harus sadar bahwa makhluk hidup apa pun jika telah punah, keberadaannya di alam tidak dimungkinkan lagi. Upaya untuk melestarikan hewan-hewan langka adalah sebagai berikut


a. Membuat undang-undang perburuan dengan aturan-aturannya yang meliputi batas-batas daerah perburuan, masa berburu, jumlah hewan yang boleh diburu, jenis hewan, umur, jenis kelamin hewan, dan yang paling penting adalah hasil buruan tidak untuk diperjualbelikan.

b. Membiakkan hewan-hewan langka yang hampir punah, misalnya dengan mengisolasi hewan-hewan tertentu, memelihara, dan membiakkannya kemudian dilepaskan kembali ke asalnya

c. Memindahkan hewan langka yang hampir punah ke tempat lain yang habitatnya lebih sesuai dan lebih aman

d. Mengambil telur hewan-hewan tertentu pada saat tertentu untuk kemudian menetaskannya, membiakkannya, dan mengembalikannya ke habitat semula.


Melestarikan Keanekaragaman Hayati adalah Jawabannya


Demi masa depan yang berkelanjutan Melestarikan Keanekaragaman Hayati adalah Jawaban untuk mencegah kerusakan lingkungan. Terdapat beberapa upaya yang sangat mudah dilakukan, jika dilakukan terus menerus yang dapat dicegah tapi secara tidak langsung kita sudah ambil bagian untuk menyelamatkan bumi dan keanekaragaman hayati didalamnya sebagai tempat tinggal manusia.


Menjaga Keanekaragaman Hayati bukan hanya upaya untuk menyelamatkan ekosistem alam saja, tapi juga menyelamatkan manusia yang ada didalamnya.


Berikut beberapa upaya yang dapat kita lakukan:


1. Tidak Mengonsumsi Satwa Liar

Pertama kita dapat melakukan langkah baik yaitu tidak mengonsumsi satwa liar, cukup mengonsumsi sumber makanan yang sudah pasti sehat seperti sayur/buah yang dibudidayakan atau hewan yang diternakkan olah para petani, pekebun, peternak dan nelayan. Lagipula kita tidak tau apa yang dikonsumsi oleh hewan liar ini sebelum kita mengonsumsinya, belum lagi efek samping yang diakibatkan, karena sudah banyak kasusnya.

Dengan hal ini secara tidak langsung kita juga turut menurunkan jumlah permintaan pasar, sehingga orang-orang tidak lagi berburu hewan liar tersebut untuk dijual-belikan.


Memang terkadang ada beberapa orang yang percaya untuk mengonsumsi beberapa organ hewan liar agar dapat mengkhasiatkan atau menyembuhkan suatu penyakit. Tapi perlu diingat, apakah informasi tersebut sudah diteliti dengan baik oleh para ahli atau ilmuan? Kembali lagi edukasi dan informasi yang terpercaya harus kita pahami benar-benar. Mengonsumsi bahan makanan yang sudah ada saja kita juga perlu mengetahui cara mengolah dengan baik dan benar agar tidak menjadi racun bagi tubuh kita.


Yuk mulai sekarang jangan berburu, memelihara apalagi mengonsumsi satwa liar! Jangankan mengonsumsinya melakukan kontak langsung saja kita perlu hati-hati.


"Kalau memang sayang, cukup berfoto saja dengan bonekanya"


Mencintai satwa liar bukan dengan cara mengonsumsinya, tapi cukup dengan tidak menganggu ekosistemnya. Selain mereka adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan seperti kita, keberadaan mereka merupakan hal terpenting dalam kelangsungan alam di Bumi ini.


(Makanan yang sehat)


2. Memilih dan Menggunakan Produk Ramah Lingkungan

Kebiasaan baik kita satu ini sangat mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan akan berdampak baik untuk lingkungan. Misalnya mengganti kantong platik sekali pakai dengan totebag, membawa botol minum dan tempat makanan sendiri, mengganti alat makan plastik yang sekali pakai dengan bambu, kayu atau kertas.


(Produk ramah lingkungan)


Perlu kita ketahui apa yang kita pakai/gunakan seperti plastik akan menjadi sampah yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar terurai sampai habis. Belum lagi jika sampah-sampah ini bisa sampai ke laut, menumpuk di sungai, menjadi polusi dan lain sebagainya, bukan hanya akan membunuh hewan tapi juga menjadi sumber penyakit, parahnya lagi ya terjadinya bencana alam. Tentu saja hal tersebut tak ingin terjadi pada kita bukan?


3. Mendukung Kegiatan Pelestarian Lingkungan

Ketiga kita juga dapat turut serta menyelamatkan keanekaragaman hayati dengan mendukung dalam bentuk apapun kegiatan pelestarian lingkungan, misalnya kampanye, menanam pohon, menjadi volunteer atau menyumbang sebagian dana atau donasi kepada organisasi/komunitas yang bergerak dibidang pelestarian hutan dan perlindungan hewan. Dengan saling bahu membahu pelestarian hutan akan terus terwujud, semakin banyak pohon yang ditanam semakin bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia dan keanekaragaman hayatinya.


Sejatinya, hutan bukanlah hanya menjadi tempat bagi spesies flora dan fauna yang tinggal di dalamnya, tetapi juga penting bagi kesejahteraan manusia. Hutan yang sehat dapat mengurangi dampak fatal dari bencana banjir dan kekeringan, karena hutan mengatur aliran air ke hilir menuju perkotaan. Selain itu, bahan 120 resep obat-obatan di seluruh dunia berasal langsung dari tumbuhan yang ditemukan di hutan.



( Hutan mangrove )


Pohon juga mengurangi efek gas rumah kaca dengan cara menyerap panas dan mengeluarkan oksigen yang memberikan kehidupan. Melindungi hutan juga melindungi keanekaragaman hayati, yang berpengaruh pada tiap helaan napas yang kita hirup, tiap tetes air yang kita minum dan tiap suap makanan yang kita santap.


Mendukung pelestarian keanekaragaman hayati terutama yang ada di hutan akan menjadi cara baik agar satwa liar dapat hidup selayaknya rumah mereka dan tetap menjaga keseimbangan alam.


Bersama Bank Sampah Tolitoli Mandiri, Dukung Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia khususnya di kabupaten Tolitoli Sulawesi Tengah.


Turut serta dalam menjaga keanekaragaman hayati atau keberagaman organisme hidup dan ekosistem alami di Bumi. Berarti kita ikut serta dalam pengembangan ekosistem, hal ini sangat penting dilakukan untuk memberikan kita sumber sember kehidupan seperti makanan, air, obat-obatan dan lain sebagainya.


Satu diantara telah melihat arti lebih dalam segala hal dengan berupaya berkontribusi terhadap perkembangan masyarakat yang dinamis dan membantu memastikan masa depan yang sehat bagi Bumi kita, menciptakan keselamatan dan ketenangan pikiran, tidak hanya untuk masa depan bumi, namun juga untuk diri kita sendiri dan manusia generasi mendatang.


Bank Sampah Tolitoli Mandiri juga berkonsentrasi pada dampak menjaga kerusakan lingkungan, pelestarian lingkungan keanekaragaman hayati dan turut serta menjaga masa depan bumi agar menjadi lebih baik. 


Sejak berdiri pada tahun 2018, BSTM Berkomitmen mendorong upaya penanganan sampah plastik di kabupaten Tolitoli. Tidak hanya itu, BSTM juga menyediakan pabrik 3R tanpa mengurangi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.


3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya.

 

Melindungi ekosistem dalam skala besar adalah jaminan yang diperlukan oleh Bumi ini untuk mengurangi risiko terhadap kerugian akibat bencana. Suatu ekosistem merupakan area geografis tempat tumbuhan, hewan dan organisme lainnya, serta cuaca dan bentang alam, saling berinteraksi. Keseluruhan permukaan Bumi merupakan serangkaian ekosistem yang saling terhubung. Makin beragam suatu ekosistem, makin produktif ekosistem tersebut.


Penting sekali menyelaraskan kegiatan perusahaan dengan kepentingan dunia yang merupakan kunci untuk memastikan masyarakat yang berkelanjutan dan keberadaan kita sebagai manusia. Berikut beberapa kegiatan CSR dalam Program BSTM yang telah dilakukan demi menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di Kabupaten Tolitoli:


1. Biodiversity Fun Class

Menumbuhkan gaya hidup berkelanjutan dan cinta akan alam sejak dini sangat membantu melindungi Keanekaragaman Hayati Bumi kita serta masa depan kita dan siapa bilang melakukan itu tidak bisa menjadi menyenangkan juga? Oleh karena itu BSTM merancang dan mengimplementasikan program khusus yang disebut Biodiversity Fun Class untuk siswa sekolah dasar terpilih seperti di Kabupaten Tolitoli.


BSTM bekerja sama dengan Bahari Nusantara sebuah organisasi Sayap Lanal Tolitoli Dan Universitas Madako Tolitoli yang didedikasikan untuk membantu anak-anak setempat menerima pendidikan, dalam mengidentifikasi sekolah-sekolah sesuai dengan kegiatan ini dan akan mendapat manfaat terbesar.


Untuk memulai kegiatan ini, beberapa sukarelawan yang berasal dari BSTM menjalani pelatihan dalam workshop ramah lingkungan sebagai persiapan atas peran mereka sebagai fasilitator dalam Biodiversity Fun Class baik . Mereka juga belajar dari Universitas Madako Tolitoli cara terbaik untuk berkomunikasi dengan siswa yang berasal dari beragam latar belakang.Tahun 2021, BSTM melebarkan sayapnya ke Kabupaten Buol Sulawesi Tengah dengan nama Bank Sampah UMADA Buol untuk penanganan sampah Berkelanjutan.


Di Biodiversity Fun Class, siswa mempelajari pelajaran berharga tentang keberlanjutan dan konservasi alam. Mereka diajari tentang dampak deforestasi di Indonesia khususnya di kabupaten Tolitoli melalui studi kasus tentang menjaga lingkungan, serta pentingnya melindungi Keanekaragaman Hayati dan perlunya mengurangi limbah dalam kehidupan sehari-hari.


Untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya hutan, kerja sama masyarakat setempat sangat penting dilakukan dan mereka pun diberikan pelatihan metode pertanian dan pemanenan yang berkelanjutan. Pedoman teknis pertanian juga disediakan untuk membantu mereka mencapai kemandirian finansial yang lebih baik.


Selain itu, kolaborasi dengan Universitas Madako Tolitoli juga dilakukan untuk menerapkan pendidikan lingkungan. Kolaborasi ini bertujuan memperkaya pengetahuan siswa untuk kemudian pengetahuan tersebut bisa mereka ajarkan pada para siswa dan generasi mendatang.


Berbagai organisasi dan komunitas itu terus mengupayakan pendidikan lingkungan. Bibit pohon dan benih didistribusikan pada penduduk setempat. Mereka juga dibekali pelatihan metode penanaman dan pemeliharaan. Melalui dukungan pengetahuan pertanian dan agrikultur yang berkelanjutan pada masyarakat setempat, kesejahteraan dan pendapatan mereka bisa meningkat serta lebih terlindung.


Kerusakan lingkungan saat ini benar-benar menjadi perhatian khusus oleh kita semua, karena dampak yang ditimbulkannya sangat merugikan. Bencana seperti banjir, kebakaran hutan yang sering terjadi khususnya di Indonesia khususnya di kabupaten Tolitoli dapat memakan korban jiwa, kerusakan bahkan kehilangan harta benda yang kita miliki. 


Ingat ada banyak cara untuk kita saling bekerja sama dalam hal melindungi keanekaragaman hayati di Bumi. Kita bisa memulainya dari diri sendiri, terus belajar dan membagikan yang baik, melihat arti lebih dalam segala hal bahwa dimana lagi kita akan tinggal selain di Bumi. Bersama-sama saling menjaga dan menyelamatkan dari pandemi, jangan sampai nanti ada pandemi lainnya lagi.


Semoga bermanfaat 




Penulis : Legitha Aswardy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar